Profil Nupur Sharma, Penghujat Nabi Muhammad yang Picu Kemarahan Dunia
loading...
A
A
A
Pada Minggu, Qatar menuntut agar India meminta maaf atas komentar "Islamofobia", ketika Wakil Presiden India Venkaiah Naidu mengunjungi negara Teluk yang kaya gas itu dalam upaya meningkatkan perdagangan.
“Iran mengikuti Qatar dan Kuwait dengan memanggil duta besar India untuk memprotes atas nama pemerintah dan rakyat," ungkap laporan kantor berita negara IRNA pada Minggu malam.
Universitas Al-Azhar, salah satu institusi Islam yang paling penting di dunia, mengatakan, “Komentar pejabat India itu adalah terorisme yang sebenarnya dan dapat menjerumuskan seluruh dunia ke dalam krisis dan perang yang mematikan.”
Liga Muslim Dunia yang berbasis di Saudi mengatakan, “Pernyataan itu dapat menghasut kebencian.”
Adapun Presidensi Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Arab Saudi menyebutnya sebagai “tindakan keji.”
Dalam kritik lebih lanjut terhadap pejabat India, Dewan Kerjasama Teluk, kelompok payung untuk enam negara Teluk, “mengutuk, menolak dan mencela” komentar tersebut.
Bahrain juga menyambut baik keputusan BJP untuk menangguhkan Sharma atas "provokasi terhadap perasaan Muslim dan hasutan untuk kebencian agama."
“Iran mengikuti Qatar dan Kuwait dengan memanggil duta besar India untuk memprotes atas nama pemerintah dan rakyat," ungkap laporan kantor berita negara IRNA pada Minggu malam.
Universitas Al-Azhar, salah satu institusi Islam yang paling penting di dunia, mengatakan, “Komentar pejabat India itu adalah terorisme yang sebenarnya dan dapat menjerumuskan seluruh dunia ke dalam krisis dan perang yang mematikan.”
Liga Muslim Dunia yang berbasis di Saudi mengatakan, “Pernyataan itu dapat menghasut kebencian.”
Adapun Presidensi Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Arab Saudi menyebutnya sebagai “tindakan keji.”
Dalam kritik lebih lanjut terhadap pejabat India, Dewan Kerjasama Teluk, kelompok payung untuk enam negara Teluk, “mengutuk, menolak dan mencela” komentar tersebut.
Bahrain juga menyambut baik keputusan BJP untuk menangguhkan Sharma atas "provokasi terhadap perasaan Muslim dan hasutan untuk kebencian agama."
(sya)