Supermarket Kuwait Boikot Produk India, Tak Terima Nabi Muhammad Dihujat
loading...
A
A
A
“Iran mengikuti Qatar dan Kuwait dengan memanggil duta besar India untuk memprotes atas nama pemerintah dan rakyat," ungkap laporan kantor berita negara IRNA pada Minggu malam.
Universitas Al-Azhar, salah satu institusi Islam yang paling penting di dunia, mengatakan, “Komentar pejabat India itu adalah terorisme yang sebenarnya dan dapat menjerumuskan seluruh dunia ke dalam krisis dan perang yang mematikan.”
Liga Muslim Dunia yang berbasis di Saudi mengatakan, “Pernyataan itu dapat menghasut kebencian.”
Adapun Presidensi Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Arab Saudi menyebutnya sebagai “tindakan keji.”
Perselisihan tersebut menyusul kemarahan di seluruh dunia Muslim pada 2020 setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron membela hak majalah satir untuk menerbitkan karikatur Nabi Muhammad.
Guru bahasa Prancis Samuel Paty dipenggal pada Oktober 2020 oleh seorang pengungsi Chechnya setelah menunjukkan kartun itu ke kelasnya dalam pelajaran tentang kebebasan berbicara. Gambar Nabi sangat dilarang dalam Islam.
Dalam kritik lebih lanjut terhadap pejabat India, Dewan Kerjasama Teluk, kelompok payung untuk enam negara Teluk, “mengutuk, menolak dan mencela” komentar tersebut.
Bahrain juga menyambut baik keputusan BJP untuk menangguhkan Sharma atas "provokasi terhadap perasaan Muslim dan hasutan untuk kebencian agama."
Negara-negara Teluk adalah tujuan utama bagi para pekerja luar negeri India.
Saat ini sebanyak 8,7 juta pekerja asal India bekerja di Teluk, dari total 13,5 juta di seluruh dunia, menurut angka Kementerian Luar Negeri India.
Universitas Al-Azhar, salah satu institusi Islam yang paling penting di dunia, mengatakan, “Komentar pejabat India itu adalah terorisme yang sebenarnya dan dapat menjerumuskan seluruh dunia ke dalam krisis dan perang yang mematikan.”
Liga Muslim Dunia yang berbasis di Saudi mengatakan, “Pernyataan itu dapat menghasut kebencian.”
Adapun Presidensi Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Arab Saudi menyebutnya sebagai “tindakan keji.”
Perselisihan tersebut menyusul kemarahan di seluruh dunia Muslim pada 2020 setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron membela hak majalah satir untuk menerbitkan karikatur Nabi Muhammad.
Guru bahasa Prancis Samuel Paty dipenggal pada Oktober 2020 oleh seorang pengungsi Chechnya setelah menunjukkan kartun itu ke kelasnya dalam pelajaran tentang kebebasan berbicara. Gambar Nabi sangat dilarang dalam Islam.
Dalam kritik lebih lanjut terhadap pejabat India, Dewan Kerjasama Teluk, kelompok payung untuk enam negara Teluk, “mengutuk, menolak dan mencela” komentar tersebut.
Bahrain juga menyambut baik keputusan BJP untuk menangguhkan Sharma atas "provokasi terhadap perasaan Muslim dan hasutan untuk kebencian agama."
Negara-negara Teluk adalah tujuan utama bagi para pekerja luar negeri India.
Saat ini sebanyak 8,7 juta pekerja asal India bekerja di Teluk, dari total 13,5 juta di seluruh dunia, menurut angka Kementerian Luar Negeri India.