Penyiar TV Rusia Sebut Perang Dunia III Telah Dimulai
loading...
A
A
A
MOSKOW - Penyiar stasiun televisi pemerintah Rusia menyatakan bahwa Perang Dunia III dengan Barat telah dimulai, memperingatkan bahwa Amerika Serikat (AS) akan membayar harga yang mahal karena ikut campur dalam perang Ukraina.
Olga Skabeyeva, pembawa acara 60 Minutes di saluran TV negara Russia-1, menyatakan minggu ini bahwa “operasi militer khusus” di Ukraina telah berakhir.
“Perang sesungguhnya telah dimulai – Perang Dunia III,” katanya. “Kami terpaksa melakukan demiliterisasi tidak hanya di Ukraina, tetapi juga seluruh aliansi NATO,” imbuhnya seperti dikutip dari New Yorks Post, Kamis (2/6/2022).
Penyambung lidah Kremlin itu secara khusus menyebut Inggris dan AS, menunjuk bahwa negara-negara Barat telah memasok sejumlah besar senjata ke Ukraina yang sekarang digunakan di medan perang melawan Rusia.
Pendukung Putin lainnya, ilmuwan politik di Kementerian Luar Negeri Vladimir Avatkov, kemudian menimpali, dengan mengatakan: “Siapa pun yang mencoba mengganggu operasi khusus akan membayar harga yang mahal untuk itu.”
Skabeyeva, yang dikenal dengan retorika hawkish di acara bincang-bincang prime timenya, kemudian mengangkat momok perang nuklir.
“Ada begitu banyak orang yang berbaris untuk mengganggu operasi khusus Rusia di wilayah Ukraina sehingga kita harus bertindak,” ucapnya.
“Tetapi kita belum menemukan cara untuk bertindak tanpa menggunakan serangan nuklir,” imbuhnya.
Anggota parlemen Rusia Oleg Matveychev, yang juga menjadi tamu dalam program tersebut, mengisyaratkan bahwa Polandia bisa menjadi target Rusia berikutnya, jika memutuskan untuk terlibat langsung dalam konflik tersebut.
Olga Skabeyeva, pembawa acara 60 Minutes di saluran TV negara Russia-1, menyatakan minggu ini bahwa “operasi militer khusus” di Ukraina telah berakhir.
“Perang sesungguhnya telah dimulai – Perang Dunia III,” katanya. “Kami terpaksa melakukan demiliterisasi tidak hanya di Ukraina, tetapi juga seluruh aliansi NATO,” imbuhnya seperti dikutip dari New Yorks Post, Kamis (2/6/2022).
Penyambung lidah Kremlin itu secara khusus menyebut Inggris dan AS, menunjuk bahwa negara-negara Barat telah memasok sejumlah besar senjata ke Ukraina yang sekarang digunakan di medan perang melawan Rusia.
Pendukung Putin lainnya, ilmuwan politik di Kementerian Luar Negeri Vladimir Avatkov, kemudian menimpali, dengan mengatakan: “Siapa pun yang mencoba mengganggu operasi khusus akan membayar harga yang mahal untuk itu.”
Skabeyeva, yang dikenal dengan retorika hawkish di acara bincang-bincang prime timenya, kemudian mengangkat momok perang nuklir.
“Ada begitu banyak orang yang berbaris untuk mengganggu operasi khusus Rusia di wilayah Ukraina sehingga kita harus bertindak,” ucapnya.
“Tetapi kita belum menemukan cara untuk bertindak tanpa menggunakan serangan nuklir,” imbuhnya.
Anggota parlemen Rusia Oleg Matveychev, yang juga menjadi tamu dalam program tersebut, mengisyaratkan bahwa Polandia bisa menjadi target Rusia berikutnya, jika memutuskan untuk terlibat langsung dalam konflik tersebut.