Mantan Presiden Yanukovych: Ukraina Berisiko Gabungkan Negaranya dengan Polandia
loading...
A
A
A
Awal bulan ini, Presiden Polandia Andrzej Duda dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan harapan bahwa kedua negara akan “tidak lagi memiliki perbatasan” di antara mereka.
Kiev mengumumkan rencana untuk memberikan status hukum khusus kepada warga negara Polandia.
“Penguatan hubungan tidak akan membawa impian Eropa yang diklaim Ukraina lebih dekat, melainkan terancam merger dengan Polandia,” ungkap Yanukovych.
Menurut dia, pemulihan hubungan situasional yang sedang berlangsung dengan Polandia mengancam situasi di mana Ukraina mungkin terpaksa secara de-facto bergabung dengannya.
Rusia menyerang negara tetangga itu menyusul kegagalan Ukraina mengimplementasikan persyaratan perjanjian Minsk, yang pertama kali ditandatangani pada 2014, dan pengakuan akhirnya Moskow atas republik Donbass, Donetsk dan Lugansk.
Protokol yang diperantarai Jerman dan Prancis dirancang untuk memberikan status khusus kepada daerah-daerah yang memisahkan diri di dalam negara Ukraina.
Kremlin sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.
Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan telah membantah klaim bahwa pihaknya berencana merebut kembali kedua republik dengan paksa.
Kiev mengumumkan rencana untuk memberikan status hukum khusus kepada warga negara Polandia.
“Penguatan hubungan tidak akan membawa impian Eropa yang diklaim Ukraina lebih dekat, melainkan terancam merger dengan Polandia,” ungkap Yanukovych.
Menurut dia, pemulihan hubungan situasional yang sedang berlangsung dengan Polandia mengancam situasi di mana Ukraina mungkin terpaksa secara de-facto bergabung dengannya.
Rusia menyerang negara tetangga itu menyusul kegagalan Ukraina mengimplementasikan persyaratan perjanjian Minsk, yang pertama kali ditandatangani pada 2014, dan pengakuan akhirnya Moskow atas republik Donbass, Donetsk dan Lugansk.
Protokol yang diperantarai Jerman dan Prancis dirancang untuk memberikan status khusus kepada daerah-daerah yang memisahkan diri di dalam negara Ukraina.
Kremlin sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.
Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan telah membantah klaim bahwa pihaknya berencana merebut kembali kedua republik dengan paksa.
(sya)