China Desak Indonesia Hentikan Intervensi Terkait Agenda KTT G20
loading...
A
A
A
BEIJING - Menteri Luar Negeri China Wang Yi mendesak Indonesia , sebagai tuan rumah KTT G20 mendatang, untuk menghentikan campur tangan dan melaksanakan agenda yang telah ditetapkan di tengah seruan untuk membahas perang Ukraina selama pertemuan.
"KTT Kelompok 20 pada bulan November harus membahas ekonomi dan bukan politik," kata Wang Yi kepada Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi melalui telepon seperti dikutip dari South China Morning Post, Kamis (26/5/2022).
Wang mengatakan China mendukung Indonesia untuk memimpin kelompok ekonomi utama "menuju arah yang benar".
China dan Indonesia sama-sama mengatakan G20 adalah tempat yang tidak tepat untuk membahas perang Ukraina, tetapi Duta Besar Ukraina di Jakarta mengatakan dampak ekonomi dari sanksi Barat terhadap Rusia dan terputusnya rantai pasokan adalah masalah penting yang dihadapi ekonomi global.
KTT tahunan kelompok ini diharapkan akan diadakan di Indonesia, yang memegang kepresidenan bergilir G20, tepatnya di pulau Bali.
“Dewan Keamanan PBB adalah platform yang tepat untuk membahas masalah politik dan keamanan,” kata Wang dalam sebuah pernyataan dari kementeriannya.
“G20 harus tetap dalam perannya, dengan fokus pada koordinasi kebijakan ekonomi makro dan memenuhi misinya yang tepat.”
Sebagai salah satu dari lima anggota tetap Dewan Keamanan, China memiliki pengaruh yang sangat besar di badan tersebut dan dapat memveto resolusi apa pun.
Fokus yang ditempatkan Wang di PBB juga selaras dengan Inisiatif Keamanan Global Presiden China Xi Jinping, yang menggabungkan beberapa konsep keamanan yang didukung oleh Rusia, seperti “keamanan tak terpisahkan”.
"KTT Kelompok 20 pada bulan November harus membahas ekonomi dan bukan politik," kata Wang Yi kepada Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi melalui telepon seperti dikutip dari South China Morning Post, Kamis (26/5/2022).
Wang mengatakan China mendukung Indonesia untuk memimpin kelompok ekonomi utama "menuju arah yang benar".
China dan Indonesia sama-sama mengatakan G20 adalah tempat yang tidak tepat untuk membahas perang Ukraina, tetapi Duta Besar Ukraina di Jakarta mengatakan dampak ekonomi dari sanksi Barat terhadap Rusia dan terputusnya rantai pasokan adalah masalah penting yang dihadapi ekonomi global.
KTT tahunan kelompok ini diharapkan akan diadakan di Indonesia, yang memegang kepresidenan bergilir G20, tepatnya di pulau Bali.
“Dewan Keamanan PBB adalah platform yang tepat untuk membahas masalah politik dan keamanan,” kata Wang dalam sebuah pernyataan dari kementeriannya.
“G20 harus tetap dalam perannya, dengan fokus pada koordinasi kebijakan ekonomi makro dan memenuhi misinya yang tepat.”
Sebagai salah satu dari lima anggota tetap Dewan Keamanan, China memiliki pengaruh yang sangat besar di badan tersebut dan dapat memveto resolusi apa pun.
Fokus yang ditempatkan Wang di PBB juga selaras dengan Inisiatif Keamanan Global Presiden China Xi Jinping, yang menggabungkan beberapa konsep keamanan yang didukung oleh Rusia, seperti “keamanan tak terpisahkan”.