Inggris: Peluncuran Satelit Militer Iran Berteknologi Rudal Balistik

Sabtu, 25 April 2020 - 15:12 WIB
loading...
Inggris: Peluncuran...
Ilustrasi peluncuran satelit Iran di Imam Khomeini Spaceport, 9 Februari 2020. Foto/Tangkapan layar IRIB
A A A
LONDON - Pemerintah Inggris mengecam peluncuran satelit militer Iran awal pekan ini. Menurut London, satelit itu diluncurkan dengan menggunakan teknologi rudal balistik sehingga tidak konsisten dengan resolusi Dewan Keamanan PBB.

"Laporan bahwa Iran telah melakukan peluncuran satelit—menggunakan teknologi rudal balistik—menjadi perhatian penting dan tidak konsisten dengan Resolusi 2231 Dewan Keamanan PBB," kata Kantor Luar Negeri Inggris.

"PBB telah meminta Iran untuk tidak melakukan kegiatan apa pun yang berkaitan dengan rudal balistik yang dirancang untuk dapat memberikan senjata nuklir. Iran harus mematuhi ini," lanjut kantor tersebut.

"Kami memiliki keprihatinan yang signifikan dan sudah lama, bersama dengan mitra internasional kami, mengenai program rudal balistik Iran, yang mengganggu kestabilan di kawasan itu dan menjadi ancaman bagi keamanan regional," lanjut Kantor Luar Negeri Inggris, seperti dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (25/4/2020).

Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran mengejutkan para analis dengan mengirimkan satelit militer pertamanya ke ruang angkasa pada hari Rabu dari launchpad yang sebelumnya tidak digunakan dan dengan sistem baru.

Iran menegaskan bahwa programnya nuklirnya bertujuan damai, namun negara-negara Barat khawatir apa yang dikerjakan rezim Teheran akan membantu negara itu membangun rudal balistik antarbenua yang bisa membawa hulu ledak nuklir.

Stasiun televisi pemerintah Iran pada hari Kamis mengatakan bahwa Teheran menerima sinyal dari satelit yang diluncurkan, namun televisi itu tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Prancis mengatakan pada hari Kamis bahwa pihaknya sangat mengutuk peluncuran satelit militer Iran dan menyerukan kepada Teheran untuk segera menghentikan segala kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan rudal balistik yang dirancang untuk dapat membawa senjata nuklir, termasuk kendaraan peluncuran ruang angkasa.

"Mengingat bahwa teknologi yang digunakan untuk peluncuran ruang angkasa sangat mirip dengan yang digunakan untuk peluncuran rudal balistik, peluncuran ini secara langsung berkontribusi pada kemajuan yang sangat menyulitkan yang dibuat oleh Iran dalam program rudal balistiknya," bunyi pernyataan pemerintah Prancis. Sebelumnya, Amerika Serikat dan Israel juga menyampaikan kecaman.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menolak pernyataan bahwa peluncuran satelit militer itu melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB tentang Iran. Moskow mencatat bahwa Iran memiliki hak untuk mengembangkan program luar angkasa untuk tujuan damai.

Kepala Divisi Dirgantara IRGC Iran, Jenderal Iran Amir Ali Hajizadeh, mengatakan kepada televisi pemerintah bahwa stasiun-stasiun darat di Iran berkomunikasi dengan satelit, yang membutuhkan waktu sekitar satu minggu untuk mencapai kapasitas penuhnya.

Dia mengatakan, tanpa menjelaskan lebih lanjut, bahwa IRGC berencana untuk mengirim lebih banyak satelit seperti itu ke orbit yang lebih tinggi di masa depan.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1168 seconds (0.1#10.140)