Libatkan AS, Israel Akan Simulasi Serangan Besar-besaran terhadap Iran

Kamis, 19 Mei 2022 - 07:42 WIB
loading...
A A A
Iran selama ini bersikeras bahwa program nuklirnya semata-mata untuk tujuan damai.

Presiden Iran Ebrahim Raisi sebelumnya telah memperingatkan Israel bahwa militer negaranya akan menyerang "pusat rezim Zionis" jika Tel Aviv membuat gerakan terkecil melawan Iran.

Sementara itu, pembicaraan yang bertujuan untuk memulihkan Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) 2015, yang dikenal sebagai kesepakatan nuklir Iran, telah terhenti.

Ditandatangani oleh Iran dan AS, Inggris, Rusia, Prancis, Jerman, China, dan Uni Eropa, kesepakatan itu mengusulkan keringanan sanksi Iran dengan imbalan penghentian program nuklirnya.

Mantan Presiden AS Donald Trump secara sepihak menarik diri dari kesepakatan pada 2018, mengeklaim bahwa Iran melanggar kewajibannya.

Setelah satu tahun negosiasi di Wina, sebuah kesepakatan muncul di tangan pada bulan Februari. Namun, Iran menuntut jaminan dari Washington bahwa presiden AS di masa depan tidak akan menarik diri dari perjanjian baru, dan meminta AS untuk menghapus Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran dari daftar organisasi teroris. AS belum menanggapi permintaan tersebut.

“Jika AS memberikan tanggapannya terhadap beberapa solusi yang diusulkan, kami dapat berada dalam posisi bahwa semua pihak kembali ke Wina,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh.
(min)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1044 seconds (0.1#10.140)