Kadyrov kepada Erdogan: Jangan Evakuasi Resimen Azov Ateis di Azovstal
loading...
A
A
A
MOSKOW - Pemimpin Muslim pro-Kremlin wilayah Chechnya Rusia, Ramzan Kadyrov , meminta Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk tidak memfasilitasi evakuasi pasukan Ukraina yang terjebak di pabrik baja Azovstal, Mariupol.
Menurutnya, pasukan Ukraina tersebut adalah kumpulan para ateis dan pembunuh berideologi neo-Nazi.
"Dengan segala hormat kepada pemimpin negara Muslim, saya ingin mengingatkan Anda bahwa resimen Azov adalah formasi bersenjata kriminal fasis-Nazi yang terlibat dalam berbagai kekejaman dan pembunuhan penduduk sipil Donbass," tulis Kadyrov di Telegram, yang dikutip kantor berita TASS, Senin (16/5/2022).
“Saya memohon kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan: orang-orang Azov adalah pembunuh dan ateis, yang sekarang ingin mereka tunjukkan kepada Anda sebagai korban yang tidak bersalah dari agresi Rusia. Jangan biarkan diri Anda ditipu oleh penjahat yang ingin menghindari pengadilan dan hukuman yang layak dengan bantuan Anda," paparnya.
Juru bicara Erdogan Ibrahim Kalin mengatakan kepada Reuters dalam sebuah wawancara pada hari Sabtu bahwa Ankara mengusulkan kepada Kiev untuk melakukan evakuasi laut terhadap para pejuang yang terluka yang terjebak di pabrik baja Azovstal.
Kalin mengatakan dia membahas proposal tersebut dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meskipun Moskow belum menyetujuinya.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah mendeklarasikan kemenangan di Mariupol dan memerintahkan militernya untuk tidak menyerbu pabrik baja itu tetapi memblokadenya.
Namun, pasukan Ukraina–yang dipimpin oleh Batalyon Azov–telah melaporkan bahwa pertempuran belum berhenti, dan bahwa Rusia terus berusaha untuk menyerbu pabrik, yang mereka tegaskan belum berada di bawah kendali Moskow. Mereka juga mengatakan tentara yang terluka "sekarat" di sana.
Batalyon Azov adalah milisi sayap kanan yang sekarang menjadi bagian dari Garda Nasional Ukraina.
Menurutnya, pasukan Ukraina tersebut adalah kumpulan para ateis dan pembunuh berideologi neo-Nazi.
"Dengan segala hormat kepada pemimpin negara Muslim, saya ingin mengingatkan Anda bahwa resimen Azov adalah formasi bersenjata kriminal fasis-Nazi yang terlibat dalam berbagai kekejaman dan pembunuhan penduduk sipil Donbass," tulis Kadyrov di Telegram, yang dikutip kantor berita TASS, Senin (16/5/2022).
“Saya memohon kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan: orang-orang Azov adalah pembunuh dan ateis, yang sekarang ingin mereka tunjukkan kepada Anda sebagai korban yang tidak bersalah dari agresi Rusia. Jangan biarkan diri Anda ditipu oleh penjahat yang ingin menghindari pengadilan dan hukuman yang layak dengan bantuan Anda," paparnya.
Juru bicara Erdogan Ibrahim Kalin mengatakan kepada Reuters dalam sebuah wawancara pada hari Sabtu bahwa Ankara mengusulkan kepada Kiev untuk melakukan evakuasi laut terhadap para pejuang yang terluka yang terjebak di pabrik baja Azovstal.
Kalin mengatakan dia membahas proposal tersebut dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meskipun Moskow belum menyetujuinya.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah mendeklarasikan kemenangan di Mariupol dan memerintahkan militernya untuk tidak menyerbu pabrik baja itu tetapi memblokadenya.
Namun, pasukan Ukraina–yang dipimpin oleh Batalyon Azov–telah melaporkan bahwa pertempuran belum berhenti, dan bahwa Rusia terus berusaha untuk menyerbu pabrik, yang mereka tegaskan belum berada di bawah kendali Moskow. Mereka juga mengatakan tentara yang terluka "sekarat" di sana.
Batalyon Azov adalah milisi sayap kanan yang sekarang menjadi bagian dari Garda Nasional Ukraina.
(min)