Israel Ancam Padamkan Listrik 6 Jam Per Hari di Seluruh Tepi Barat
loading...
A
A
A
TEPI BARAT - Warga Palestina sedang bersiap menghadapi tindakan Israel memotong pasokan listrik di beberapa bagian Tepi Barat.
Aksi Israel itu sebagai tanggapan atas utang Perusahaan Listrik Distrik Yerusalem (JDECO) yang dikelola Palestina, menurut laporan Kantor Berita Wafa.
Perusahaan Listrik Israel (IEC) telah mengancam JDECO dengan pemadaman listrik selama enam jam, enam kali sebulan, sebagai akibat dari hutang yang tidak dibayar.
Direktur Jenderal JDECO Hisham Al-Omari mengatakan perusahaannya menerima peringatan kedua dari IEC yang mengancam akan mengurangi pasokan ke JEDCO.
Dia menegaskan warga Palestina yang tinggal di distrik Ramallah, Yerusalem, Betlehem dan Jericho akan menghadapi pemadaman listrik selama enam jam sehari, mulai pukul 9.00 pagi, berulang kali selama enam kali sebulan.
Al-Omari mengutuk perusahaan Israel karena merugikan kesejahteraan warga Palestina, termasuk di sektor kesehatan, pendidikan, dan ekonomi untuk menekan JEDCO agar membayar utangnya.
Sementara itu, perusahaan sedang melakukan kontak dengan berbagai pihak untuk mencegah pemadaman listrik.
Aksi Israel itu sebagai tanggapan atas utang Perusahaan Listrik Distrik Yerusalem (JDECO) yang dikelola Palestina, menurut laporan Kantor Berita Wafa.
Perusahaan Listrik Israel (IEC) telah mengancam JDECO dengan pemadaman listrik selama enam jam, enam kali sebulan, sebagai akibat dari hutang yang tidak dibayar.
Direktur Jenderal JDECO Hisham Al-Omari mengatakan perusahaannya menerima peringatan kedua dari IEC yang mengancam akan mengurangi pasokan ke JEDCO.
Dia menegaskan warga Palestina yang tinggal di distrik Ramallah, Yerusalem, Betlehem dan Jericho akan menghadapi pemadaman listrik selama enam jam sehari, mulai pukul 9.00 pagi, berulang kali selama enam kali sebulan.
Al-Omari mengutuk perusahaan Israel karena merugikan kesejahteraan warga Palestina, termasuk di sektor kesehatan, pendidikan, dan ekonomi untuk menekan JEDCO agar membayar utangnya.
Sementara itu, perusahaan sedang melakukan kontak dengan berbagai pihak untuk mencegah pemadaman listrik.