Sejarah Perang Korea Selatan dan Korea Utara yang Libatkan Kekuatan Global

Senin, 09 Mei 2022 - 16:45 WIB
loading...
A A A
Hasil Pemilu Korea pada 10 Mei 1947 resmi mengangkat Sygman Rhee sebagai Presiden dan memimpin Korea secara keseluruhan. Berdirinya Republik Korea diakui Majelis Umum PBB pada Oktober 1948.

Lagi-lagi, Uni Soviet tidak menerima hal itu dan melakukan veto. Soviet enggan melihat bergabungnya Korea dengan AS, sehingga mengadakan pemilihan umumnya sendiri di wilayah utara Korea.

Kim Il-sung adalah pemimpin pertama Korea Utara dan pembentuk Partai Komunis Chosun. Uni Soviet juga mendukung Il-Sung secara penuh.

Sejak itulah, Korea terbagi menjadi Korea Selatan dan Korea Utara, dengan pemerintahannya masing-masing yang sama-sama mengeklaim sebagai penguasa resmi Korea.

Setelahnya, perang Korea pecah akibat kedua kubu saling mengakui kekuasaan di Semenanjung Korea.

Mengutip jurnal bertajuk “Isu Keamanan di Semenanjung Korea dan Upaya Damai Parlemen”, ketegangan mulai intens terjadi pada 25 Juni 1950.

Kala itu, militer Korea Utara melakukan invasi terhadap Korea Selatan. Perang Korea pecah selama 3 tahun dan mengakibatkan sekitar 2 juta orang tewas.

Peristiwa ini juga mengakibatkan hancurnya ekonomi dan infrastruktur negara, ditambah keretakan yang lebar antara Korea Utara dan Korea Selatan.

Bagi AS, penyerangan Korut ke Korsel ini dinilai sebagai upaya penyebaran komunisme. Hal ini dikhawatirkan akan mempengaruhi dunia dengan penyebarannya yang masif, sehingga dunia bisa diambil alih oleh kaum komunis.

Peperangan yang terjadi di Semenanjung Korea ini kemudian menjadi simbol bertarungnya Timur dan Barat.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1112 seconds (0.1#10.140)