Sejarah Perang Korea Selatan dan Korea Utara yang Libatkan Kekuatan Global
loading...
A
A
A
SEOUL - Perang Dunia II yang berakhir pada 1945 resmi membebaskan Korea dari belenggu imperialisme Jepang. Usai Negeri Sakura itu menyerah di akhir Perang Dunia, Amerika Serikat dan Uni Soviet berperan penting dalam menghentikan dominasi Jepang di Korea.
Dalam artikel “Prospek Penyelesaian Konflik Korea Utara dan Korea Selatan” yang ditulis Fahrin Umarama, dkk dari Universitas Sam Ratulangi, disebutkan bahwa Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet memperebutkan negara bekas jajahan Jepang itu.
Presiden AS Franklin D Roosevelt menginginkan Korea dikelola secara kolektif antara Soviet, AS, dan Inggris.
Perwakilan multilateral dari 3 negara tersebut akan bekerja untuk menangani Korea, usai lepas dari Jepang.
Selain itu, Roosevelt juga menilai langkah ini adalah salah satu upaya membendung besarnya pengaruh Soviet di Semenanjung Korea.
Namun, Uni Soviet melempar respons negatif. Karena itu, AS memutuskan membawa persoalan ini ke meja Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 1947.
Setelahnya, Majelis Umum PBB menyatakan Korea berhak mendapatkan kemerdekaannya dan membentuk komisi khusus demi mengawasi pemilihan umum di Korea.
Dalam artikel “Prospek Penyelesaian Konflik Korea Utara dan Korea Selatan” yang ditulis Fahrin Umarama, dkk dari Universitas Sam Ratulangi, disebutkan bahwa Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet memperebutkan negara bekas jajahan Jepang itu.
Presiden AS Franklin D Roosevelt menginginkan Korea dikelola secara kolektif antara Soviet, AS, dan Inggris.
Perwakilan multilateral dari 3 negara tersebut akan bekerja untuk menangani Korea, usai lepas dari Jepang.
Selain itu, Roosevelt juga menilai langkah ini adalah salah satu upaya membendung besarnya pengaruh Soviet di Semenanjung Korea.
Namun, Uni Soviet melempar respons negatif. Karena itu, AS memutuskan membawa persoalan ini ke meja Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 1947.
Setelahnya, Majelis Umum PBB menyatakan Korea berhak mendapatkan kemerdekaannya dan membentuk komisi khusus demi mengawasi pemilihan umum di Korea.