Ini 2 Presiden di Timur Tengah Yang Dibunuh Pasukan NATO dan Sekutunya, Nomor 2 Dituduh Diktator Kejam

Sabtu, 30 April 2022 - 15:55 WIB
loading...
A A A


Dengan dukungan media mainstream Barat dan negara sekutu NATO, NATO dan Amerika Serikat melancarkan operasi militer “Responsibility to Protect” yang berdalih ingin menumbangkan presiden Libya, Muammaf Gaddafi yang dituduh sebagai diktator kejam untuk rakyat Libya.

Muammaf Gaddafi akhirnya diserang oleh pasukan NATO dan pasukan pembelot Libya yang tidak ingin kekuasaan Gaddafi berlanjut. Misi diawali dengan pengeboman di Libya di bulan Maret dan Oktober 2011 yang diakhiri dengan invasi pasukan NATO dan sekutunya ke dalam Libya.

Setelah Muammaf Gaddafi terbunuh di tahun 2012, negara NATO dan sekutunya memperebutkan ladang minyak Libya yang sangat menggiurkan. Perebutan lahan minyak juga terjadi dengan pembelot lokal Libya yang merasa juga punya jasa dalam menggulingkan Gaddafi.

Hingga kini, Libya masih belum bangkit dari kseulitan ekonomi semenjak ditinggal Gaddafi dibunuh pasukan NATO dan sekutunya. Subsidi gratis di berbagai sektor yang di masa kepemimpinan Muammaf Gaddafi dirasakan seluruh rakyat Libya praktis tidak dirasakan lagi.

Libya masih sering dilanda perang antar suku di dalam Libya sendiri. Hal inilah yang membuat stabilitas politik di dalamnya kurang stabil dibandingkan di era Muammaf Gaddafi.
(esn)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1096 seconds (0.1#10.140)