Perbandingan Kondisi Libya Era Gaddafi dan Setelah Dia Tewas Saat Invasi NATO
loading...
A
A
A
TRIPOLI - Kondisi Libya di era Muammar Gaddafi dan setelah dia mati dibunuh oleh para pembelot sangat kontras. Kondisi Libya saat ini sangat memprihatinkan dan penuh peperangan antar suku dan agama yang sering terjadi di Libya saat ini.
Libya Sebelum Era Gaddafi
Libya setelah Perang Dunia II dijajah Perancis dan Inggris. Libya menjadi koloni Perancis dan Inggris setelah keduanya juga bekerja sama untuk menjajah Tunisa dan Aljazair. Libya menjadi sumber kekayaan Inggris dan Perancis saat itu.
Libya memproklamasikan kemerdekaannya pada tahun 1951. Libya diperintah Raja Idris I sejak tahun 1951 walaupun masih dalam kontrol Inggris dalam pemerintahannya.
Walau sudah merdeka, kebijakan pemerintah Libya saat itu masih banyak yang merugikan rakyat dan menguntungkan pihak pemerintah dan penjajah saja.
Ketika cadangan minyak bumi dalam jumlah besar ditemukan di tahun 1959 di Libya, kebijakan pemerintah Libya saat itu belum berubah.
Masih banyak rakyat yang hidup miskin dan susah baik dalam hal pendidikan, pangan, perumahan, dan lain-lain di bawah pemerintah Raja Idris I.
Tingkat literasi di Libya saat itu sangat rendah. Menurut Thyerry Meyssan, seorang analis politik internasional, hanya sekitar 250 ribu orang Libya yang bisa membaca dan menulis dari 4 juta rakyat Libya saat itu. Itu berarti hanya sekitar 93% lebih rakyat Libya yang tidak bisa membaca dan menulis.
Libya Era Gaddafi
Pada tahun 1969, Dinasti Senussi termasuk Raja Idris I harus lengser dari kursi pemerintahan. Mereka diturunkan oleh kelompok Kolonel Muammar Gaddafi yang menginginkan perubahan dalam tata kehidupan rakyat Libya.
Libya Sebelum Era Gaddafi
Libya setelah Perang Dunia II dijajah Perancis dan Inggris. Libya menjadi koloni Perancis dan Inggris setelah keduanya juga bekerja sama untuk menjajah Tunisa dan Aljazair. Libya menjadi sumber kekayaan Inggris dan Perancis saat itu.
Libya memproklamasikan kemerdekaannya pada tahun 1951. Libya diperintah Raja Idris I sejak tahun 1951 walaupun masih dalam kontrol Inggris dalam pemerintahannya.
Walau sudah merdeka, kebijakan pemerintah Libya saat itu masih banyak yang merugikan rakyat dan menguntungkan pihak pemerintah dan penjajah saja.
Ketika cadangan minyak bumi dalam jumlah besar ditemukan di tahun 1959 di Libya, kebijakan pemerintah Libya saat itu belum berubah.
Masih banyak rakyat yang hidup miskin dan susah baik dalam hal pendidikan, pangan, perumahan, dan lain-lain di bawah pemerintah Raja Idris I.
Tingkat literasi di Libya saat itu sangat rendah. Menurut Thyerry Meyssan, seorang analis politik internasional, hanya sekitar 250 ribu orang Libya yang bisa membaca dan menulis dari 4 juta rakyat Libya saat itu. Itu berarti hanya sekitar 93% lebih rakyat Libya yang tidak bisa membaca dan menulis.
Libya Era Gaddafi
Pada tahun 1969, Dinasti Senussi termasuk Raja Idris I harus lengser dari kursi pemerintahan. Mereka diturunkan oleh kelompok Kolonel Muammar Gaddafi yang menginginkan perubahan dalam tata kehidupan rakyat Libya.