Ini 2 Presiden di Timur Tengah Yang Dibunuh Pasukan NATO dan Sekutunya, Nomor 2 Dituduh Diktator Kejam

Sabtu, 30 April 2022 - 15:55 WIB
loading...
A A A


Saddam Husein diam-diam mempersiapkan putranya, Qusay, untuk menempati posisi penting di pemerintahan Irak. Hal ini membuat NATO dan sekutunya makin tidak suka dan membuat NATO dan sekutunya merencanakan sesuatu yang lebih untuk menggulingkan Saddam Hussein.

Peristiwa 9/11 di Gedung World Trade Center di Amerika Serikat menjadi salah satu cara Amerika Serikat melemahkan Saddam Hussein. Amerika melalui presidennya, George W Bush menuduh Saddam Hussein mendalangi aksi terorisme itu dan mengatakan tidak akan segan-segan menginvasi Irak.

Pada tanggal 17 Maret 2003, George W Bush memperingatkan Saddam Hussein untuk menyerahkan diri dalam 48 jam. Jika tidak, maka Amerika Serikat dan sekutunya akan melakukan invasi ke Irak.

Pada 20 Maret 2003, Amerika Serikat pun benar-benar manginvasi Irak. April 2003, kota Baghdad jatuh ke tangan tentara Amerika. Lalu, anak Saddam Hussein, Qusay dan Uday, terbunuh pada Juli 2003. Saddam Hussein sendiri ditangkap setahun kemudian di bulan Desember 2013 dengan penampilan yang lusuh.

Saddam Hussein pun akhirnya dihukum gantung pada bulan Desember 2006. Itu menjadi akhir cerita Saddam Hussein di Irak. Saddam Hussein semapt mengucapkan 2 kalimat syahadat sebelum digantung, namun tidak sampai selesai karena algojo lebih cepat mengeksekusinya sebelum selesai mengucapkan 2 kalimat syahadat.

2. Muammar Gaddafi
Muammar Gaddafi adalah presiden Libya. Dia memerintah Libya selama kurang lebih 42 tahun. Gaddafi menjadi presiden terlama yang pernah menjabat di Libya.

Gaddafi berhasil membuat Libya menjadi negara yang makmur di Afrika. Sebelum era Gaddafi, Libya adalah negara miskin yang dijajah oleh Perancis dan Inggris. Gaddafi mengubah kehidupan rakyat Libya dalam waktu singkat.

Hal ini dibuktikan dari survei PBB dalam Human Development Index pada tahun 2011. Libya memiliki tingkat literasi hingga 88,4% dimana sebelum era Gaddafi, tingkat literasi rakyat Libya hanya 6%. Angka harapan hidup di Libya juga mencapai 74,5 tahun yang menjadi salah satu yang tertinggi di Afrika.

Gaddafi juga menjadikan penghasilan dari minyak Libya digunakan untuk kesejahteraan rakyat Libya. Sektor vital seperti pendidikan, kesehatan, perumahan, hingga sektor listrik mendapatkan subsidi gratis dari Gaddafi.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1102 seconds (0.1#10.140)