Rusia Peringatkan AS Tak Kirim Lebih Banyak Senjata ke Ukraina

Senin, 25 April 2022 - 23:45 WIB
loading...
Rusia Peringatkan AS...
Rusia Peringatkan AS Tak Kirim Lebih Banyak Senjata ke Ukraina. FOTO/Reuters
A A A
MOSKOW - Rusia memperingatkan Amerika Serikat (AS) agar tidak mengirim lebih banyak senjata ke Ukraina . Hal itu diungkapkan Anatoly Antonov, Duta Besar Rusia untuk AS kepada televisi pemerintah Rusia.

"Kami menekankan situasi ini tidak dapat diterima ketika Amerika Serikat menuangkan senjata ke Ukraina, dan kami menuntut diakhirinya praktik ini," kata Antonov dalam sebuah wawancara dengan saluran TV Rossiya 24, seperti dikutip dari Reuters, Senin (25/4/2022).



Antonov mengatakan, sebuah catatan diplomatik resmi telah dikirim ke Washington untuk mengungkapkan keprihatinan Rusia. Menurutnya, pasokan senjata seperti itu dari Amerika Serikat akan semakin memperburuk situasi dan meningkatkan risiko konflik.

Sebelumnya, diplomat top Washington dan Menteri Pertahanan AS telah bertemu dengan Presiden Ukraina Volodomyr Zelensky di Kiev pada Minggu (24/4/2022) malam. Mereka menjanjikan bantuan baru senilai USD713 juta untuk pemerintah Zelensky dan negara-negara lain di kawasan yang takut akan agresi Rusia.

Pada awal April, Presiden AS Joe Biden mengumumkan bantuan militer tambahan sebesar USD800 juta ke Ukraina. Bantuan ini memperluas cakupan sistem yang disediakan untuk memasukkan artileri berat.



Zelensky telah memohon kepada para pemimpin AS dan Eropa untuk memasok Kiev dengan senjata dan peralatan yang lebih berat. Ribuan orang tewas dan jutaan mengungsi sejak Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari dalam apa yang disebutnya "operasi militer khusus" untuk "demiliterisasi" negara tetangganya.

Invasi Rusia 24 Februari ke Ukraina telah menewaskan ribuan orang, jutaan orang mengungsi dan menimbulkan kekhawatiran akan konfrontasi yang lebih luas antara Rusia dan Amerika Serikat - sejauh ini dua kekuatan nuklir terbesar di dunia.

Sementara Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, "operasi militer khusus" di Ukraina diperlukan karena Amerika Serikat menggunakan Ukraina untuk mengancam Rusia dan Moskow harus bertahan melawan penganiayaan terhadap orang-orang berbahasa Rusia.

Ukraina dan Barat mengatakan Rusia memulai perang agresi yang tidak beralasan. Alasan Moskow mengirim pasukannya ke Ukraina juga dianggap mengada-ada dan tidak bisa diterima oleh dunia internasional.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Jurnalis Gugat Pemerintahan...
Jurnalis Gugat Pemerintahan Trump karena Tutup VoA dan Merumahkan 1.300 Karyawannya
PM Negara NATO: Merampas...
PM Negara NATO: Merampas Aset Rusia yang Dibekukan Adalah Tindakan Perang
6 Hal Bikin Penasaran...
6 Hal Bikin Penasaran dari F-47 Amerika, Pengganti Jet Tempur Siluman F-22 Raptor
Trump Bela Putin, Tepis...
Trump Bela Putin, Tepis Klaim Rusia Tolak Gencatan Senjata dengan Ukraina
Jadi Transgender, Anak...
Jadi Transgender, Anak Miliarder Elon Musk Luapkan Kemarahan pada Ayahnya dan Trump
AS Bikin Pesawat Tempur...
AS Bikin Pesawat Tempur Canggih Baru F-47, Selamat Tinggal Jet Siluman F-22 Raptor
Houthi Terus Melawan,...
Houthi Terus Melawan, AS Akan Kerahkan Kapal Induk Nuklir Kedua
Trump Dukung Penuh Tindakan...
Trump Dukung Penuh Tindakan Brutal Israel di Gaza
Ukraina Gunakan McDonalds...
Ukraina Gunakan McDonald's untuk Rekrut Tentara Baru
Rekomendasi
MNC Bank Borong 5 Penghargaan...
MNC Bank Borong 5 Penghargaan Bergengsi di Ajang Digital Brand Awards 2025
4 Hal yang Bisa Membatalkan...
4 Hal yang Bisa Membatalkan Iktikaf, Apa Saja?
Menjaga Stabilitas Jaringan...
Menjaga Stabilitas Jaringan lewat Netmonk Internet Quality 
Berita Terkini
Hizbullah Hujani Israel...
Hizbullah Hujani Israel Roket, Zionis Meradang dan Siap Perang
42 menit yang lalu
Siapa Frank Tavares?...
Siapa Frank Tavares? Pria yang Pernah Jadi Biarawati selama 22 Tahun demi Cinta Sejatinya
1 jam yang lalu
Jet Tempur Nirawak Turki...
Jet Tempur Nirawak Turki KIZILELMA Sukses Bermanuver
2 jam yang lalu
Kisah Bayi Rachel Rollinson...
Kisah Bayi Rachel Rollinson Dibuang karena Dianggap Bawa Sial, 60 Tahun Kemudian Bertemu Ibu Kandungnya
3 jam yang lalu
ISGS Bantai 44 Orang...
ISGS Bantai 44 Orang di Dalam Masjid Niger, 13 Kritis
3 jam yang lalu
Jurnalis Gugat Pemerintahan...
Jurnalis Gugat Pemerintahan Trump karena Tutup VoA dan Merumahkan 1.300 Karyawannya
4 jam yang lalu
Infografis
3 Alasan Rusia Kini...
3 Alasan Rusia Kini Didukung AS untuk Melawan Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved