AS Gelontorkan Rp7,1 Triliun untuk Pastikan Pemerintahan Ukraina Tetap Berjalan

Jum'at, 22 April 2022 - 08:12 WIB
loading...
AS Gelontorkan Rp7,1 Triliun untuk Pastikan Pemerintahan Ukraina Tetap Berjalan
AS Gelontorkan Rp7,1 Triliun untuk Pastikan Pemerintahan Ukraina Tetap Berjalan. FOTO/Reuters
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) akan memberi Ukraina tambahan USD500 juta (Rp7,1 triliun) untuk membantu Kiev melanjutkan operasi pemerintahan yang penting. Jumlah ini menggandakan janji bantuan sebesar USD500 juta oleh Presiden Joe Biden pada Maret lalu.

Menteri Keuangan AS, Janet Yellen mengatakan pada Kamis (21/4/2022), bahwa dia berbagi rencana bantuan selama pertemuan dengan Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal.



"Kebutuhan Ukraina sangat mendesak, dan kami berencana untuk menyebarkan bantuan langsung ini ke Ukraina sesegera mungkin," kata Yellen, seperti dikutip dari Reuters.

"Kami tahu ini hanyalah awal dari apa yang Ukraina perlukan untuk dibangun kembali, dan saya berkomitmen untuk bekerja dengan Kongres dan sekutu serta mitra internasional kami untuk membangun dukungan ini dalam jangka menengah dan panjang," lanjutnya.

Bantuan baru ini akan membantu Ukraina membayar gaji pemerintah, pensiun, dan mendanai program sosial yang diperlukan untuk menghindari memburuknya krisis kemanusiaan yang disebabkan oleh invasi Rusia ke tetangga barat dayanya.



Yellen mengatakan, bantuan langsung senilai USD1 miliar membuat pemerintahan Biden untuk mengajukan permintaan anggaran tambahan kepada Kongres dan dia berkomitmen untuk meminta bantuan lebih lanjut kepada anggota parlemen untuk Ukraina. "Kita harus menemukan cara untuk memenuhi kebutuhan Ukraina," katanya.

Shmyhal, yang berada di Washington untuk menghadiri pertemuan musim semi Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia, juga akan bertemu dengan Menteri Pertahanan Lloyd Austin dan Ketua DPR Nancy Pelosi.

Kemudian, dia akan berbicara di acara yang diselenggarakan oleh Bank Dunia tentang kebutuhan pembiayaan Ukraina.



Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva pada hari Rabu mengatakan bahwa pemerintah Ukraina memperkirakan bahwa negara itu membutuhkan bantuan sebesar USD5 miliar per bulan untuk menjaga agar ekonominya tetap beroperasi secara akurat, dan prioritas langsung adalah mengisi kesenjangan itu selama tiga bulan ke depan.

Pekan lalu, Bank Dunia memperkirakan bahwa setengah dari bisnis Ukraina ditutup, sisanya beroperasi di bawah kapasitas dan PDB tahun ini akan runtuh sebesar 45 persen karena invasi Rusia mengamuk.



Pernyataan pejabat Departemen Keuangan itu muncul setelah menteri keuangan G7 pada hari Rabu mengumumkan bahwa mereka telah memberikan dan menjanjikan dukungan tambahan ke Ukraina melebihi USD24 miliar untuk 2022 dan seterusnya, dan berjanji untuk berbuat lebih banyak sesuai kebutuhan.

Bantuan internasional untuk Ukraina antara 2014, ketika Rusia merebut Krimea dari Ukraina, dan 2021 melebihi USD60 miliar, kata pejabat Departemen Keuangan.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1099 seconds (0.1#10.140)