Balas Dendam Berlanjut, Rusia Sanksi Wapres AS dan Mark Zuckerberg

Kamis, 21 April 2022 - 23:13 WIB
loading...
Balas Dendam Berlanjut,...
Rusia menjatuhkan sanksi kepada Wakil Presiden AS Kamala Harris dan CEO Meta Mark Zuckerberg. Foto/newindianecxpress
A A A
MOSKOW - Aksi Rusia membalas sanksi yang dijatuhkan Barat terhadapnya berlanjut. Terbaru, Rusia telah mengeluarkan daftar sanksi baru yang dikenakan pada warga Amerika Serikat (AS) sebagai respons atas langkah-langkah sanksi ekonomi yang sebelumnya di jatuhkan Washington kepada Moskow.

Sanksi terbaru Rusia dijatuhkan kepada 26 warga Amerika, yang telah mengambil bagian dalam membentuk agenda Russophobia di AS, termasuk Wakil Presiden Kamala Harris dan suaminya Douglas Craig Emhoff.

Sosok lain yang juga masuk dalam daftar sanksi Rusia adalah kepala Pentagon John Kirby, CEO Meta Mark Zuckerberg , pembawa acara ABC George Stephanopoulos, CEO LinkedIn Ryan Roslansky dan jurnalis David Ignatius.



Moskow juga menjatuhkan sanksi kepada Wakil Menteri Pertahanan Kathleen Hicks, Kepala Staf Gedung Putih Ronald Klain, dan Brian Thomas Moynihan – CEO Bank of America.

Sanksi balasan juga mempengaruhi presiden beberapa perusahaan industri pertahanan Amerika - Huntington Ingalls Industries, General Dynamics dan Northrop Grumman.

Selain itu, Moskow mengumumkan sanksi baru lagi terhadap 61 warga negara Kanada, yang diperkenalkan juga sebagai tanggapan atas tindakan ekonomi yang diberlakukan oleh pemerintah negara itu terhadap Rusia.



Daftar tersebut termasuk kepala intelijen Kanada, David Vigneault, Penasihat Senior Perdana Menteri, Jeremy Broadhurst, kepala Angkatan Laut dan Udara Craig Baines dan Al Meinzinger, kepala Bank Kanada Tiff Maclem, dan CEO CTV News Michael Melling seperti dikutip dari Sputnik, Kamis (21/4/2022).

Kremlin berulang kali mengutuk sanksi anti-Rusia sebagai ilegal dan pelanggaran hukum internasional. Moskow mengatakan pihaknya berhak untuk menanggapi dengan cara yang sama kepada negara-negara yang memberlakukannya di Rusia.

Negara-negara tersebut ditunjuk oleh Rusia sebagai negara "tidak ramah" dan di bawah undang-undang baru harus memenuhi persyaratan tertentu dalam pembayaran untuk kebutuhan pokok seperti gas alam – mentransfer uang ke bank tertentu di Rusia dan mengubahnya menjadi rubel, mengenai mata uang yang diteken dalam kontrak.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Benarkah Perusahaan...
Benarkah Perusahaan Satelit China Dukung Houthi Yaman Perangi AS?
3 Tujuan Rusia Menempatkan...
3 Tujuan Rusia Menempatkan Pesawat Tempur di Biak Papua
Rakyat Swiss Minta Pembelian...
Rakyat Swiss Minta Pembelian 36 Jet Tempur Siluman F-35 AS Dibatalkan, Ini Alasannya
Jerman Tak Siap Hadapi...
Jerman Tak Siap Hadapi Perang Dunia III Melawan Rusia, Ini Sebabnya
Mahasiswa Indonesia...
Mahasiswa Indonesia Ditahan AS, Jadi Korban Kebijakan Imigrasi Trump
Jenderal AS Ini Sudah...
Jenderal AS Ini Sudah Tak Sabar Ingin Mengebom Iran, tapi...
Dulu Menentang, Sekarang...
Dulu Menentang, Sekarang Arab Saudi Dukung Kesepakatan Nuklir Iran-AS, Mengapa?
Meninggal di Usia 88...
Meninggal di Usia 88 Tahun, Paus Fransiskus Dikenal Sebagai Pembela Pengungsi dan Penyeru Perdamaian
Kenapa Pope Dipanggil...
Kenapa Pope Dipanggil Paus di Indonesia? Simak Fakta Menarik yang Jarang Diketahui
Rekomendasi
Indonesia dan USTR Intensif...
Indonesia dan USTR Intensif Bahas Negosiasi Tarif dalam 60 Hari ke Depan
Kronologi Pembakaran...
Kronologi Pembakaran Mobil Polisi oleh Warga di Depok
GAC Aion Siap Meluncurkan...
GAC Aion Siap Meluncurkan L4 Robotaxi di Shanghai Auto Show 2025
Berita Terkini
5 Fakta Fahda binti...
5 Fakta Fahda binti Falah, Istri Raja Salman dan Ibu dari Putra Mahkota Arab Saudi
36 menit yang lalu
Dunia Berduka, Lonceng...
Dunia Berduka, Lonceng Gereja-gereja Berdentang untuk Paus Fransiskus
1 jam yang lalu
Para Pemimpin Timur...
Para Pemimpin Timur Tengah Ungkap Duka Mendalam atas Wafatnya Paus Fransiskus
2 jam yang lalu
Pemukim Israel Culik...
Pemukim Israel Culik 2 Anak Palestina, Mengikat Mereka di Pohon hingga Pingsan
3 jam yang lalu
Benarkah Perusahaan...
Benarkah Perusahaan Satelit China Dukung Houthi Yaman Perangi AS?
4 jam yang lalu
3 Tujuan Rusia Menempatkan...
3 Tujuan Rusia Menempatkan Pesawat Tempur di Biak Papua
4 jam yang lalu
Infografis
4 Tentara AS Tewas saat...
4 Tentara AS Tewas saat Latihan Tempur di Dekat Sekutu Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved