Rusia Tawarkan Militan di Azovstal Menyerah dengan Damai
loading...
A
A
A
MOSKOW - Pasukan Rusia, serta milisi Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Luhansk (LPR) terus maju di tengah operasi khusus di Ukraina, menekan pasukan Kiev dari Donbass.
Mereka memperketat pengepungan terhadap kelompok radikal Ukraina yang tersisa di Mariupol, karena sebagian besar kota sudah dibebaskan.
“Angkatan Bersenjata Rusia, dengan alasan murni manusiawi, sekali lagi menawarkan para militan dari batalyon nasionalis Ukraina dan tentara bayaran asing yang tersisa di pabrik baja Azovstal di Mariupol untuk menghentikan permusuhan dan meletakkan senjata mereka mulai pukul 14:00 waktu Moskow (11:00 GMT) pada Rabu, mereka dijamin hidup,” ungkap Kolonel Jenderal Mikhail Mizintsev, kepala Pusat Kontrol Pertahanan Nasional Kementerian Pertahanan Rusia, mengatakan pada Selasa.
Sebelumnya pada Selasa, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menyatakan fase baru dari operasi khusus di Ukraina telah dimulai.
Dia menambahkan bahwa Moskow tidak memiliki rencana untuk perubahan rezim di Ukraina.
“Sejak awal operasi pada Februari, pasukan Rusia memusnahkan 139 pesawat tempur Ukraina, 483 drone, 2.337 tank dan kendaraan lapis baja lainnya, 1.009 artileri, dan 253 peluncur roket,” papar Kementerian Pertahanan Rusia.
Pada saat yang sama, Rusia terus memberikan serangan presisi terhadap infrastruktur militer Ukraina.
Lihat Juga: Sedang Perang Lawan Rusia, Zelensky Justru Pecat Banyak Diplomat Termasuk Dubes Ukraina di Indonesia
Mereka memperketat pengepungan terhadap kelompok radikal Ukraina yang tersisa di Mariupol, karena sebagian besar kota sudah dibebaskan.
“Angkatan Bersenjata Rusia, dengan alasan murni manusiawi, sekali lagi menawarkan para militan dari batalyon nasionalis Ukraina dan tentara bayaran asing yang tersisa di pabrik baja Azovstal di Mariupol untuk menghentikan permusuhan dan meletakkan senjata mereka mulai pukul 14:00 waktu Moskow (11:00 GMT) pada Rabu, mereka dijamin hidup,” ungkap Kolonel Jenderal Mikhail Mizintsev, kepala Pusat Kontrol Pertahanan Nasional Kementerian Pertahanan Rusia, mengatakan pada Selasa.
Sebelumnya pada Selasa, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menyatakan fase baru dari operasi khusus di Ukraina telah dimulai.
Dia menambahkan bahwa Moskow tidak memiliki rencana untuk perubahan rezim di Ukraina.
“Sejak awal operasi pada Februari, pasukan Rusia memusnahkan 139 pesawat tempur Ukraina, 483 drone, 2.337 tank dan kendaraan lapis baja lainnya, 1.009 artileri, dan 253 peluncur roket,” papar Kementerian Pertahanan Rusia.
Pada saat yang sama, Rusia terus memberikan serangan presisi terhadap infrastruktur militer Ukraina.
Lihat Juga: Sedang Perang Lawan Rusia, Zelensky Justru Pecat Banyak Diplomat Termasuk Dubes Ukraina di Indonesia
(sya)