Zelensky akan Pidato di Dewan Keamanan PBB, Tuntut Sanksi Baru Rusia

Selasa, 05 April 2022 - 18:56 WIB
loading...
A A A
“Saya tahu lima warga sipil tewas,” ungkap Rafik Azimov (58). "Tapi kami tidak tahu berapa banyak lagi yang tersisa di ruang bawah tanah bangunan yang hancur setelah pemboman," papar dia.

“Saya menguburkan enam orang,” ujar seorang warga lainnya, Volodymyr Nahornyi.

Dia menambahkan, "Lebih banyak orang berada di bawah reruntuhan."

Penarikan Rusia dari Kiev telah dilihat sebagai poros serangan baru di timur dan selatan negara itu, di mana Moskow ingin mengkonsolidasikan wilayah di sekitar Krimea yang diduduki dan negara bagian separatis Donetsk dan Lugansk.

Pemerintah Ukraina telah memperingatkan Moskow sedang mempersiapkan serangan "skala penuh" di timur negara itu dan pejabat regional mendesak warga sipil mengevakuasi Luhansk karena takut akan serangan besar Rusia.

Pentagon memperkirakan Rusia telah menarik sekitar dua pertiga dari pasukan yang dimilikinya di sekitar Kiev dan akan memindahkan mereka ke timur dan selatan, dengan Gedung Putih memperingatkan, "Fase berikutnya dapat diukur dalam beberapa bulan atau lebih lama."

Bahkan di mana pasukan telah ditarik, ketakutan tetap ada, dengan Walikota Kiev Vitali Klitschko mengatakan kepada penduduk untuk menunggu sebelum kembali, dengan alasan bahaya penembakan yang terus berlanjut dan bahaya amunisi yang tidak meledak.

Semalam, sirene serangan udara terdengar di sebagian besar negara itu, dari Lviv di barat hingga Mykolaiv selatan, di mana para pejabat mengatakan pada Senin bahwa serangan Rusia menewaskan 10 warga sipil dan melukai 46 orang.

Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan amunisi tandan, yang meledak di udara dan mengirim lusinan bom kecil ke area yang luas, digunakan di kota itu.

Konvensi PBB tahun 2008 melarang produksi dan penggunaan senjata tandan, tetapi konvensi itu belum ditandatangani oleh Rusia atau Ukraina.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2105 seconds (0.1#10.140)