Taliban Larang Warga Afghanistan Tanam Opium, Pelanggar Diancam Hukum Syariah

Minggu, 03 April 2022 - 21:30 WIB
loading...
Taliban Larang Warga...
Taliban Larang Warga Afghanistan Tanam Opium, Pelanggar Diancam Hukum Syariah. FOTO/Reuters
A A A
KABUL - Taliban mengumumkan larangan penanaman segala jenis tanaman narkotika di Afghanistan . Selama ini, Afghanistan dikenal sebagai produsen opium terbesar di dunia.

"Sesuai keputusan pemimpin tertinggi Imarah Islam Afghanistan, semua warga Afghanistan diberitahu bahwa mulai sekarang, penanaman opium telah dilarang keras di seluruh negeri," menurut perintah dari pemimpin tertinggi Taliban Haibatullah Akhundzada.



"Jika ada yang melanggar keputusan tersebut, tanaman akan segera dimusnahkan dan pelanggar akan diperlakukan sesuai dengan hukum Syariah," lanjut pengumuman tersebut, seperti dikutip dari Reuters.

Perintah tersebut diumumkan pada konferensi pers oleh Kementerian Dalam Negeri di Kabul. Perintah itu mengatakan produksi, penggunaan atau pengangkutan narkotika lain juga dilarang.

Pengendalian narkoba telah menjadi salah satu tuntutan utama komunitas internasional pada kelompok Islamis, yang mengambil alih negara itu pada Agustus tahun lalu. Hingga kini Taliban sedang mencari pengakuan internasional formal untuk mengurangi sanksi yang sangat menghambat perbankan, bisnis dan pembangunan.



Taliban melarang bunga opium tumbuh menjelang akhir kekuasaan terakhir mereka pada tahun 2000 karena mereka mencari legitimasi internasional, tetapi menghadapi reaksi keras dan kemudian sebagian besar mengubah pendirian mereka, menurut para ahli.

Produksi opium Afghanistan - yang diperkirakan PBB bernilai 1,4 miliar dolar AS pada puncaknya pada 2017 - telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir, kata petani dan anggota Taliban kepada Reuters.

Situasi ekonomi negara yang mengerikan telah mendorong penduduk provinsi tenggara untuk menanam tanaman terlarang yang dapat memberi mereka keuntungan lebih cepat dan lebih tinggi daripada tanaman legal seperti gandum.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Tak Tiru Ukraina, Taliban...
Tak Tiru Ukraina, Taliban Tidak Akan Tawarkan Mineral Langka ke AS
Senator Top AS: Ukraina...
Senator Top AS: Ukraina Bisa Lebih Buruk daripada Afghanistan
5 Negara Korup dengan...
5 Negara Korup dengan Militer Terlemah, Nomor 1 dan 4 Berpenduduk Mayoritas Muslim
Perang 2 Negara Muslim...
Perang 2 Negara Muslim Makin Panas, Tentara Pakistan dan Afghanistan Baku Tembak di Perbatasan
Trump Ingin Tentara...
Trump Ingin Tentara AS Kembali ke Afghanistan karena Rudal Nuklir China
Pernah Mempertaruhkan...
Pernah Mempertaruhkan Nyawa untuk SBS dan SAS, 2.000 Mantan Tentara Afghan Tidak Dapat Suaka ke Inggris
Daftar 8 Negara Asia...
Daftar 8 Negara Asia Selatan, Lengkap Beserta Penjelasannya
Israel Serang 3 Pangkalan...
Israel Serang 3 Pangkalan Udara Suriah yang Diincar Turki
Trump Tak Peduli Dampak...
Trump Tak Peduli Dampak Perang Tarif: Kebijakan Saya Tak Akan Berubah, Ini Waktunya Jadi Kaya!
Rekomendasi
Arus Balik, 578.579...
Arus Balik, 578.579 Pemudik Sumatera Belum Kembali ke Pulau Jawa
Puncak Arus Balik, Jalur...
Puncak Arus Balik, Jalur Arteri Pantura Cirebon Macet 6 Km
Raksasa Teknologi Terguncang:...
Raksasa Teknologi Terguncang: Apple Kehilangan USD300 Miliar Akibat Tarif Trump
Berita Terkini
Adakah Hubungan Gelap...
Adakah Hubungan Gelap Antara Raja Ganja Polandia dan Skandal Senjata Ukraina?
57 menit yang lalu
Video Serangan terhadap...
Video Serangan terhadap Petugas Medis Bulan Sabit Merah Ungkap Kebohongan Israel
2 jam yang lalu
Rabbi Dallas Penyebar...
Rabbi Dallas Penyebar Klaim Palsu Pemerkosaan Hamas Ditangkap karena Pelecehan Anak
2 jam yang lalu
Trump dan Presiden Suriah...
Trump dan Presiden Suriah akan Bertemu di Arab Saudi
4 jam yang lalu
Warga Palestina Ramai...
Warga Palestina Ramai Ucapkan Selamat Tinggal saat Israel Hujani Gaza dengan Bom
5 jam yang lalu
Para Ulama Keluarkan...
Para Ulama Keluarkan Fatwa Jihad Melawan Israel saat Gaza Hendak Dimusnahkan
7 jam yang lalu
Infografis
Bersiap Perang, 450...
Bersiap Perang, 450 Juta Warga Uni Eropa Diminta Timbun Makanan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved