Mengulas Sejarah Rudal Hipersonik yang Mampu Ratakan Ukraina dalam Sekejap
loading...
A
A
A
Rudal Kinzhal adalah salah satu dari beberapa senjata berteknologi tinggi yang diluncurkan Rusia pada 2018. Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut rudal Kinzhal sebagai "senjata ideal" karena bisa ditembakkan dari pesawat tempur Mig 31K.
Rudal Kinzhal berbobot sekitar 1.000 pon (480 kilogram) dan berdaya ledak tinggi. Salah satu contoh kekuatan mengerikan rudal ini ialah hulu ledaknya dapat dipersenjatai dengan nuklir berbobot 480 Kg dan kekuatan ledakannya setara 100 sampai 500 kiloton TNT.
Majalah The Diplomat pada 2018 pun sempat menganalisa, bahwa rudal hipersonik Kinzhal Rusia dapat secara drastis mengubah keseimbangan kekuatan di Pasifik. Sebab, jika rudal Kinzhal dikerahkan ke wilayah Timur Jauh Rusia, dapat memiliki "implikasi yang signifikan bagi keseimbangan kekuatan di Pasifik”.
Dengan kekuatan Mach 5 atau lima kali kecepatan suara, hal itu dianggap "hipersonik". Kemampuan ini sulit untuk dilacak radar terkuat dan dihentikan sistem pertahanan udara terhebat saat ini. Dahsyatnya rudal Kinzhal mampu menjangkau radius hingga 1.800 mil atau 3.000 km.
Kecepatan yang sangat tinggi juga membuat rudal Kinzhal mampu menembus target lapis baja berat. Misalnya, gudang senjata bawah tanah di Ukraina barat yang dikatakan menjadi target serangan terbaru.
Kategori Hipersonik
Senjata hipersonik ini terdiri dari dua kategori utama, yakni hipersonik kendaraan luncur dan rudal penjelajah. Untuk kendaraan luncur atau glide vehicles hipersonik diluncurkan dengan menggunakan roket yang.
Setelah peluncuran kemudian memisahkan diri dari roket, dengan kecepatan setidaknya Mach 5 menuju sasaran. Sementara untuk rudal jelajah atau cruise missiles hipersonik memiliki tenaga dari mesin berkecepatan tinggi.
Rudal Kinzhal berbobot sekitar 1.000 pon (480 kilogram) dan berdaya ledak tinggi. Salah satu contoh kekuatan mengerikan rudal ini ialah hulu ledaknya dapat dipersenjatai dengan nuklir berbobot 480 Kg dan kekuatan ledakannya setara 100 sampai 500 kiloton TNT.
Majalah The Diplomat pada 2018 pun sempat menganalisa, bahwa rudal hipersonik Kinzhal Rusia dapat secara drastis mengubah keseimbangan kekuatan di Pasifik. Sebab, jika rudal Kinzhal dikerahkan ke wilayah Timur Jauh Rusia, dapat memiliki "implikasi yang signifikan bagi keseimbangan kekuatan di Pasifik”.
Dengan kekuatan Mach 5 atau lima kali kecepatan suara, hal itu dianggap "hipersonik". Kemampuan ini sulit untuk dilacak radar terkuat dan dihentikan sistem pertahanan udara terhebat saat ini. Dahsyatnya rudal Kinzhal mampu menjangkau radius hingga 1.800 mil atau 3.000 km.
Kecepatan yang sangat tinggi juga membuat rudal Kinzhal mampu menembus target lapis baja berat. Misalnya, gudang senjata bawah tanah di Ukraina barat yang dikatakan menjadi target serangan terbaru.
Kategori Hipersonik
Senjata hipersonik ini terdiri dari dua kategori utama, yakni hipersonik kendaraan luncur dan rudal penjelajah. Untuk kendaraan luncur atau glide vehicles hipersonik diluncurkan dengan menggunakan roket yang.
Setelah peluncuran kemudian memisahkan diri dari roket, dengan kecepatan setidaknya Mach 5 menuju sasaran. Sementara untuk rudal jelajah atau cruise missiles hipersonik memiliki tenaga dari mesin berkecepatan tinggi.