Mengulas Sejarah Rudal Hipersonik yang Mampu Ratakan Ukraina dalam Sekejap
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tindakan Rusia menyerang wilayah Operasi Pasukan Gabungan (JFO) di Ukraina timur mengakibatkan terjadinya tindakan baku tembak antar kedua belah pihak. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pun membenarkan kejadian ini.
Biden menyebut Rusia telah menggunakan rudal hipersonik dalam invasi ke negara tetangga, Ukraina. “Dan jika anda perhatikan, Rusia baru saja meluncurkan rudal hipersonik, karena itu satu-satunya hal yang dapat mereka lewati tanpa kepastian mutlak,” dalam keterangannya, Senin (21/3/2022) lalu.
Biden menjelaskan bahwa senjata yang digunakan untuk penyerangan itu merupakan senjata konsekuensial dengan hulu ledak yang sama seperti rudal peluncuran lainnya.
Rudal Hipersonik kerap juga disebut dengan sebutan rudal Hipersonik Khizhal. Dikutip dari Wikipedia, rudal Kinzhal sendiri beroperasj pada Desember 2017 dan merupakan salah satu dari enam senjata strategis baru Rusia yang diluncurkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada 1 Maret 2018 silam.
Rusia juga sempat menggunakan Rudal hipersonik Khinzal pada kampanye militer di Suriah pada tahun 2016 lalu.
Terkait rudal hipersonik ini sendiri diketahui dapat terbang dengan kecepatan setidaknya Mach 5 dan dapat bermanuver dengan sangat luwes dan mampu mengubah arah selama penerbangan. Khinzal mampu membawa hulu ledak atau nuklir ini mempunyai kecepatan lebih dari 2 mil/detik.
Rudal Khinzal memang disengaja ditempatkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin di kapal-kapal perang Rusia untuk mengantisipasi Amerika dan NATO.
Keunggulan Rudal Hipersonik Khinzal
Biden menyebut Rusia telah menggunakan rudal hipersonik dalam invasi ke negara tetangga, Ukraina. “Dan jika anda perhatikan, Rusia baru saja meluncurkan rudal hipersonik, karena itu satu-satunya hal yang dapat mereka lewati tanpa kepastian mutlak,” dalam keterangannya, Senin (21/3/2022) lalu.
Biden menjelaskan bahwa senjata yang digunakan untuk penyerangan itu merupakan senjata konsekuensial dengan hulu ledak yang sama seperti rudal peluncuran lainnya.
Rudal Hipersonik kerap juga disebut dengan sebutan rudal Hipersonik Khizhal. Dikutip dari Wikipedia, rudal Kinzhal sendiri beroperasj pada Desember 2017 dan merupakan salah satu dari enam senjata strategis baru Rusia yang diluncurkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada 1 Maret 2018 silam.
Rusia juga sempat menggunakan Rudal hipersonik Khinzal pada kampanye militer di Suriah pada tahun 2016 lalu.
Terkait rudal hipersonik ini sendiri diketahui dapat terbang dengan kecepatan setidaknya Mach 5 dan dapat bermanuver dengan sangat luwes dan mampu mengubah arah selama penerbangan. Khinzal mampu membawa hulu ledak atau nuklir ini mempunyai kecepatan lebih dari 2 mil/detik.
Rudal Khinzal memang disengaja ditempatkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin di kapal-kapal perang Rusia untuk mengantisipasi Amerika dan NATO.
Keunggulan Rudal Hipersonik Khinzal