Jenderal Kyiv: Putin Ingin Membagi Ukraina Jadi Dua seperti Korea
loading...
A
A
A
KYIV - Seorang jenderal petinggi intelijen Kyiv mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin ingin membagi Ukraina menjadi dua negara seperti Korea Utara dan Korea Selatan.
Menurut Jenderal Kyrylo Budanov, Kepala Intelijen Pertahanan Ukraina, skenario itu menjadi opsi ketika orang nomor satu Rusia yang frustrasi meluncurkan taktik menjepit baru yang mematikan.
Budanov mengatakan pasukan Rusia mencoba menerapkan "skenario Korea" setelah gagal merebut Kyiv, karena invasi terus terhenti.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan, Jenderal Budanov mengatakan bahwa Putin telah menyadari dia tidak dapat "menelan" seluruh negeri.
"Para penjajah akan mencoba menarik wilayah yang diduduki menjadi satu struktur kuasi-negara dan mengadunya dengan Ukraina yang merdeka," katanya.
Jenderal Budanov menunjuk pada upaya Rusia untuk mendirikan pemerintahan paralel di kota-kota yang diduduki, dan untuk menghentikan penduduk setempat menggunakan mata uang Ukraina.
Dia mengatakan Ukraina percaya prioritas Putin sekarang ada di timur dan selatan negara itu.
Penilaian baru ini datang ketika pemimpin satu daerah yang dikuasai separatis pro-Moskow di Donbass mengatakan dia ingin mengadakan pemungutan suara untuk bergabung dengan Rusia, yang bisa menjadi pendahulu aneksasi formal lebih banyak wilayah Ukraina oleh Moskow.
Leonid Pasechnik, kepala Republik Rakyat Luhansk (LPR) yang memproklamirkan kemerdekaan mengatakan referendum dapat diadakan dalam waktu dekat.
Menurut Jenderal Kyrylo Budanov, Kepala Intelijen Pertahanan Ukraina, skenario itu menjadi opsi ketika orang nomor satu Rusia yang frustrasi meluncurkan taktik menjepit baru yang mematikan.
Budanov mengatakan pasukan Rusia mencoba menerapkan "skenario Korea" setelah gagal merebut Kyiv, karena invasi terus terhenti.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan, Jenderal Budanov mengatakan bahwa Putin telah menyadari dia tidak dapat "menelan" seluruh negeri.
"Para penjajah akan mencoba menarik wilayah yang diduduki menjadi satu struktur kuasi-negara dan mengadunya dengan Ukraina yang merdeka," katanya.
Jenderal Budanov menunjuk pada upaya Rusia untuk mendirikan pemerintahan paralel di kota-kota yang diduduki, dan untuk menghentikan penduduk setempat menggunakan mata uang Ukraina.
Dia mengatakan Ukraina percaya prioritas Putin sekarang ada di timur dan selatan negara itu.
Penilaian baru ini datang ketika pemimpin satu daerah yang dikuasai separatis pro-Moskow di Donbass mengatakan dia ingin mengadakan pemungutan suara untuk bergabung dengan Rusia, yang bisa menjadi pendahulu aneksasi formal lebih banyak wilayah Ukraina oleh Moskow.
Leonid Pasechnik, kepala Republik Rakyat Luhansk (LPR) yang memproklamirkan kemerdekaan mengatakan referendum dapat diadakan dalam waktu dekat.