Tatanan Global Dibangun Ulang, China dan Rusia Rangkul Taliban

Sabtu, 26 Maret 2022 - 00:01 WIB
loading...
A A A
Meskipun Rusia dan China berjuang untuk keterlibatan ekonomi yang lebih dalam dengan Kabul, kedua pemerintah belum secara resmi mengakui klaim kelompok itu atas kepemimpinan Afghanistan.

Taliban belum diakui oleh pemerintah asing mana pun di dunia.

“Baik Rusia maupun China tidak ingin Taliban gagal dengan cara apa pun,” ungkap pakar tersebut, dengan memperhitungkan Pakistan akan memainkan “peran penting” dalam memandu kebijakan China dan Rusia terhadap Taliban.

Secara signifikan, penolakan Taliban baru-baru ini untuk membuka sekolah bagi anak perempuan terlepas dari janji sebelumnya.

Tindakan Taliban itu didukung Islamabad, dengan Perdana Menteri (PM) Pakistan Imran Khan membela "kebiasaan suku" dan mengatakan, "Gagasan tentang hak asasi manusia dan hak-hak perempuan berbeda di setiap masyarakat."

Selama pertemuannya dengan para pemimpin Taliban pada Kamis, bahkan Wang meyakinkan kelompok itu bahwa Beijing tidak akan ikut campur dalam "masalah internal" Afghanistan, tuntutan utama Taliban selama Perjanjian Doha.

Wang lebih lanjut mengatakan kepada pejabat Taliban bahwa dia menghormati adat dan agama Afghanistan, sangat kontras dengan sikap garis keras yang diadopsi AS dan sekutu Baratnya.

AS dan negara-negara Barat lainnya memperingatkan bahwa keputusan Taliban akan "membahayakan" reputasi dan kemajuan ekonomi Afghanistan.

Sahwney berpendapat, “Gagasan Barat tentang demokrasi dan hak asasi manusia telah ditolak sepenuhnya oleh Afghanistan serta Rusia dan China di antara negara-negara lain di kawasan itu.”

“Ini adalah sesuatu yang seharusnya disadari AS setelah mencoba menyebarkan demokrasi liberal di Afghanistan dan negara-negara lain seperti Irak dalam 20 tahun terakhir,” papar Sawhney.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1532 seconds (0.1#10.140)