Ukraina: 300 Orang Dikhawatirkan Tewas dalam Serangan Rusia di Teater Mariupol
loading...
A
A
A
MARIUPOL - Para pejabat Ukraina di kota Mariupol mengatakan pada Jumat (25/3/2022) sekitar 300 orang dikhawatirkan tewas dalam serangan Rusia di gedung teater pekan lalu.
Gedung itu sebelumnya menjadi tempat warga sipil berlindung sejak invasi dimulai 24 Februari.
"Dari saksi mata, muncul informasi bahwa sekitar 300 orang tewas di Drama Theater of Mariupol menyusul serangan pesawat Rusia," tulis Balai Kota Mariupol di Telegram, seperti dikutip AFP.
Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan pekan lalu setelah serangan bahwa ratusan orang, sebagian besar diyakini wanita dan anak-anak, telah mengambil alih gedung pada saat serangan.
Balai Kota Mariupol mengatakan pada Jumat bahwa gedung teater itu dihancurkan dalam serangan "sinis" dan mengeklaim bahwa Rusia tahu warga sipil berlindung di gedung itu.
Zelensky mengatakan hampir 100.000 orang terjebak tanpa makanan, air atau listrik di kota yang terkepung dan mengalami penembakan sengit oleh pasukan Rusia.
Sebelumnya, pada Kamis, pemimpin Chechnya Rusia mengatakan bahwa pasukan dari wilayahnya telah menguasai balai kota Mariupol dan mengibarkan bendera Rusia.
Gedung itu sebelumnya menjadi tempat warga sipil berlindung sejak invasi dimulai 24 Februari.
"Dari saksi mata, muncul informasi bahwa sekitar 300 orang tewas di Drama Theater of Mariupol menyusul serangan pesawat Rusia," tulis Balai Kota Mariupol di Telegram, seperti dikutip AFP.
Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan pekan lalu setelah serangan bahwa ratusan orang, sebagian besar diyakini wanita dan anak-anak, telah mengambil alih gedung pada saat serangan.
Balai Kota Mariupol mengatakan pada Jumat bahwa gedung teater itu dihancurkan dalam serangan "sinis" dan mengeklaim bahwa Rusia tahu warga sipil berlindung di gedung itu.
Zelensky mengatakan hampir 100.000 orang terjebak tanpa makanan, air atau listrik di kota yang terkepung dan mengalami penembakan sengit oleh pasukan Rusia.
Sebelumnya, pada Kamis, pemimpin Chechnya Rusia mengatakan bahwa pasukan dari wilayahnya telah menguasai balai kota Mariupol dan mengibarkan bendera Rusia.
(min)