China Eastern Airlines Jatuh: Horor 3 Menit Terakhir dan Pilot Diduga Tak Berdaya
loading...
A
A
A
WUZHOU - Data penerbangan maskapai China Eastern Airlines Boeing 737-800 telah merinci tiga menit terakhir dari pesawat yang jatuh mengerikan.
Pesawat dengan 132 orang itu jatuh di pegunungan terpencil di Teng, Kota Wuzhou, Daerah Otonomi Guangxi Zhuang, kemarin.
Situs pelacak penerbangan FlightRadar24 menunjukkan tidak ada lagi data untuk penerbangan MU5735 setelah pukul 14.22 waktu setempat.
Dalam dua menit 15 detik, pesawatterjun bebas dari ketinggian 29.100 kaki (8.869 meter) ke 9.075 kaki (2.766 meter) antara pukul 14.19 hingga 14.20. Sisanya, yakni 10 hingga 20 detik pesawat stabil, namun situasi sudah kacau.
Ketinggian terakhir yang dilaporkan pesawat adalah 3.225 kaki (982 meter).
Selama waktu tersisa tersebut, seorang ahli penerbangan mengeklaim pilot tidak berdaya untuk menyelamatkan pesawat. Sebab, terjunnya pesawat setinggi itu akan membuat penumpang dan awak tidak sadarkan diri.
Komentator penerbangan Sally Gethin mengatakan; "Sementara gaya gravitasi dari terjun 6.000 meter akan menjatuhkan pilot, data penerbangan mungkin telah menunjukkan 10 hingga 20 detik di mana satu atau lebih pilot sadar dan mencoba menyelamatkan pesawat," katanya kepada The Sun, Selasa (23/3/2022).
Meskipun Gethin mengatakan terlalu dini untuk berspekulasi, fakta bahwa China Eastern Airlines telah mengandangkan armada Boeing 737 mereka, bisa menjadi pertanda lebih banyak masalah keselamatan dengan pesawat.
“Pesawat 737-800 memiliki catatan keamanan yang sangat baik,” katanya. “Ada ribuan dari mereka yang beroperasi di seluruh dunia, sekitar 1.000 saja di China."
“Tetapi fakta bahwa China Eastern Airlines melarang semua pesawat itu dari armada sebagai tindakan pencegahan menunjukkan bahwa mereka mengkhawatirkan keselamatan pesawat itu," paparnya.
Menurut Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC) penerbangan Boeing 737-800 dari kota Kunming ke Guangzhou awalnya hilang kontak di atas kota Wuzhou, wilayah Guangxi, pada Senin sore.
Pesawat tersebut membawa 132 orang termasuk 9 anak.
Pihak maskapai mengonfirmasi ada korban jiwa dalam tragedi ini. Namun, mereka tidak merinci jumlah korban jiwa.
Kendati demikian, laporan media lokal menyatakan tidak ada tanda-tanda kehidupan dalam tragedi jatuhnya China Eastern Airlines Boeing 737-800.
Pesawat dengan 132 orang itu jatuh di pegunungan terpencil di Teng, Kota Wuzhou, Daerah Otonomi Guangxi Zhuang, kemarin.
Situs pelacak penerbangan FlightRadar24 menunjukkan tidak ada lagi data untuk penerbangan MU5735 setelah pukul 14.22 waktu setempat.
Dalam dua menit 15 detik, pesawatterjun bebas dari ketinggian 29.100 kaki (8.869 meter) ke 9.075 kaki (2.766 meter) antara pukul 14.19 hingga 14.20. Sisanya, yakni 10 hingga 20 detik pesawat stabil, namun situasi sudah kacau.
Ketinggian terakhir yang dilaporkan pesawat adalah 3.225 kaki (982 meter).
Selama waktu tersisa tersebut, seorang ahli penerbangan mengeklaim pilot tidak berdaya untuk menyelamatkan pesawat. Sebab, terjunnya pesawat setinggi itu akan membuat penumpang dan awak tidak sadarkan diri.
Komentator penerbangan Sally Gethin mengatakan; "Sementara gaya gravitasi dari terjun 6.000 meter akan menjatuhkan pilot, data penerbangan mungkin telah menunjukkan 10 hingga 20 detik di mana satu atau lebih pilot sadar dan mencoba menyelamatkan pesawat," katanya kepada The Sun, Selasa (23/3/2022).
Meskipun Gethin mengatakan terlalu dini untuk berspekulasi, fakta bahwa China Eastern Airlines telah mengandangkan armada Boeing 737 mereka, bisa menjadi pertanda lebih banyak masalah keselamatan dengan pesawat.
“Pesawat 737-800 memiliki catatan keamanan yang sangat baik,” katanya. “Ada ribuan dari mereka yang beroperasi di seluruh dunia, sekitar 1.000 saja di China."
“Tetapi fakta bahwa China Eastern Airlines melarang semua pesawat itu dari armada sebagai tindakan pencegahan menunjukkan bahwa mereka mengkhawatirkan keselamatan pesawat itu," paparnya.
Menurut Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC) penerbangan Boeing 737-800 dari kota Kunming ke Guangzhou awalnya hilang kontak di atas kota Wuzhou, wilayah Guangxi, pada Senin sore.
Pesawat tersebut membawa 132 orang termasuk 9 anak.
Pihak maskapai mengonfirmasi ada korban jiwa dalam tragedi ini. Namun, mereka tidak merinci jumlah korban jiwa.
Kendati demikian, laporan media lokal menyatakan tidak ada tanda-tanda kehidupan dalam tragedi jatuhnya China Eastern Airlines Boeing 737-800.
(min)