Ukraina Serukan Sabotase Massal di Belarusia untuk Perlambat Invasi Rusia

Jum'at, 18 Maret 2022 - 08:14 WIB
loading...
Ukraina Serukan Sabotase...
Stasiun kereta Minsk Pasazyrski di Belarusia. Foto/Homoatrox/commons.wikimedia.org
A A A
KIEV - Seorang pejabat senior Ukraina meminta warga Belarusia yang bersimpati pada perjuangan Ukraina untuk melakukan "apa yang mereka lakukan yang terbaik".

Pejabat Ukraina itu juga melakukan sabotase massal terhadap sistem kereta api nasional Belarusia untuk menghentikan pasukan Rusia menyerang Ukraina.

Ajudan Presiden Ukraina, Alexey Arestovich, membuat seruan itu dalam "video motivasi" yang diterbitkan di Facebook pada Kamis.



Kampanye sabotase yang diusulkan akan menjadi bagian dari "perang kereta api total" yang lebih besar yang Arestovich ingin Ukraina lakukan di bagian negara mereka yang dikendalikan pasukan Rusia dan di Krimea, Rusia.



Dia mengklaim tindakan sabotase yang mengganggu pengiriman militer di Ukraina utara telah membantu memperlambat serangan Rusia.



“Omong-omong, ada contoh bagus dari perang kereta api di Belarusia. Jadi, saudara-saudara Belarusia, jika Anda menentang perang ini, lakukan apa yang selalu terbaik bagi Anda: mengobarkan perang partisan. Sebaiknya di Belarusia sendiri,” ungkap dia.

Dia mengacu pada operasi partisan di Belarusia selama Perang Dunia II, yang membantu melumpuhkan jalur pasokan pasukan Nazi yang menyerang Uni Soviet.

Arestovich menekankan serangan yang diusulkan seharusnya hanya mempengaruhi "rute transportasi pasukan Rusia" dan "mungkin" bukan kereta api yang menghubungkan Belarus ke Rusia.

Pejabat tersebut adalah salah satu orang penting dalam pemerintahan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Dia telah menjabat sebagai juru bicara presiden di tengah serangan terhadap negaranya.

Sebelum pekerjaannya saat ini, Arestovich adalah bagian dari kekuatan politik nasionalis Ukraina. Setelah kudeta bersenjata 2014 di Kiev, dia menjadi pembicara publik yang populer, yang sering diundang oleh media Ukraina untuk mengomentari urusan militer.

Pada 2017, dia terkenal mengakui bahwa dia telah “banyak berbohong” untuk meningkatkan moral dan menggambarkan Rusia dengan cara yang paling buruk, dengan menyatakan “propaganda”-nya diperlukan untuk negara yang sedang berperang.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1121 seconds (0.1#10.140)