Biden Sebut Putin Penjahat Perang, Kremlin Tidak Terima

Kamis, 17 Maret 2022 - 05:01 WIB
loading...
Biden Sebut Putin Penjahat...
Presiden AS Joe Biden menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin penjahat perang, Kremlin tidak terima. Foto/Ilustrasi
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai "penjahat perang" ketika Moskow mengintensifkan serangannya terhadap Ukraina. Pernyataan Biden ini pun ditanggapi Kremlin dengan mengatakan bahwa komentar Biden tidak dapat diterima dan tidak dapat dimaafkan.

"Saya pikir dia adalah penjahat perang," kata Biden kepada wartawan dalam konferensi pers seperti dikutip dari Al Arabiya, Kamis (17/3/2022).

Pernyataan Biden mengenai Putin muncul setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan pidato video yang berapi-api kepada Kongres AS, meminta lebih banyak dukungan untuk negaranya yang sedang berjuang untuk menahan serangan Rusia.



Ini menandai perubahan dalam retorika Washington yang mengutuk kekejaman yang dilakukan oleh Rusia di Ukraina tetapi berhenti memberi label "kejahatan perang", mengutip penyelidikan yang sedang berlangsung oleh organisasi internasional.

"Saya pikir dia adalah penjahat perang," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki dalam sebuah pengarahan, menambahkan bahwa Biden berbicara dari hati.

“(Biden) menjawab pertanyaan langsung yang diajukan dan menanggapi apa yang dia lihat di televisi. Kita semua telah melihat tindakan barbar, tindakan mengerikan oleh diktator asing di negara yang mengancam dan merenggut nyawa warga sipil - berdampak pada rumah sakit, wanita hamil, jurnalis, dan lainnya dan saya pikir dia menjawab pertanyaan langsung,” tambahnya.

Baca juga: Senat AS dengan Suara Bulat Kutuk Putin sebagai Penjahat Perang

Menanggapi hal itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan bahwa deskripsi Biden tentang Putin adalah retorika yang tidak dapat diterima dan tidak dapat dimaafkan.

“Kami percaya retorika seperti itu tidak dapat diterima dan tidak dapat dimaafkan dari pihak kepala negara, yang bomnya telah menewaskan ratusan ribu orang di seluruh dunia,” kantor berita negara Rusia TASS mengutip pernyataan Peskov.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Trump Dikabarkan Akan...
Trump Dikabarkan Akan Mengakui Palestina saat Berkunjung ke Arab Saudi
Rusia Tidak Takut dengan...
Rusia Tidak Takut dengan Ancaman Sanksi Besar-besaran dari Barat
Putin Usul Rusia-Ukraina...
Putin Usul Rusia-Ukraina Berunding Langsung Tanpa Prasyarat di Istanbul 15 Mei
Presiden Negara NATO...
Presiden Negara NATO Sebut Jalan Kemenangan Perang Ukraina atas Rusia Telah Hancur
Ini Jawaban Rusia setelah...
Ini Jawaban Rusia setelah Ditekan untuk Gencatan Senjata 30 Hari dengan Ukraina
Serangan Pakistan Hancurkan...
Serangan Pakistan Hancurkan Gudang Rudal BrahMos Kebanggaan India
Dampak Nyata Penjualan...
Dampak Nyata Penjualan Tesla Akibat Arah Politik Elon Musk
Kim Jong Un Pantau Uji...
Kim Jong Un Pantau Uji Coba Rudal Balistik Korut, Tekankan Kesiapan Kekuatan Nuklir
Putin Ingin Berunding...
Putin Ingin Berunding Langsung dengan Ukraina, Tanpa Syarat
Rekomendasi
Kemenko Polkam Dorong...
Kemenko Polkam Dorong Satgas Terpadu se-Kaltim Gelar Operasi Pemberantasan Premanisme Berkedok Ormas
Comeback Dramatis, Jakarta...
Comeback Dramatis, Jakarta Bhayangkara Presisi Juara Proliga 2025
Usai Kerusuhan, 56 Warga...
Usai Kerusuhan, 56 Warga Binaan Lapas Muara Beliti Dipindah ke Nusakambangan
Berita Terkini
267 Paus yang Pernah...
267 Paus yang Pernah Memimpin Gereja Katolik
Trump Dikabarkan Akan...
Trump Dikabarkan Akan Mengakui Palestina saat Berkunjung ke Arab Saudi
Ini Bukti Militer Pakistan...
Ini Bukti Militer Pakistan Dicintai Rakyatnya, Pengusaha Ini Sumbang Rp2,9 Miliar
Hilang selama 43 Tahun,...
Hilang selama 43 Tahun, Jenazah Tentara Israel Ditemukan di Jantung Suriah
Gencatan Senjata India...
Gencatan Senjata India dan Pakistan Sangat Rapuh, Trump Tawarkan Bantuan
Benazir Bhutto Sunni...
Benazir Bhutto Sunni atau Syiah? Ini Jawabannya
Infografis
125 Juta Orang Dapat...
125 Juta Orang Dapat Binasa Akibat Perang Nuklir India-Pakistan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved