Giliran Inggris Kerahkan Sistem Pertahanan Rudal Sky Sabre ke Polandia

Kamis, 17 Maret 2022 - 22:37 WIB
loading...
Giliran Inggris Kerahkan Sistem Pertahanan Rudal Sky Sabre ke Polandia
Inggris akan mengerahkan sistem pertahanan rudal Sky Sabre ke Polandia sebagai tanggapan atas serangan Rusia ke Ukraina. Foto/The Independent
A A A
LONDON - Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace telah mengumumkan bahwa London akan mengerahkan sistem pertahanan rudal Sky Sabre ke Polandia sebagai tanggapan atas serangan Rusia ke Ukraina .

“Kami akan mengerahkan sistem rudal anti-udara jarak menengah Sky Sabre ke Polandia dengan sekitar 100 personel,” kata Wallace saat konferensi pers dengan mitranya dari Polandia, Mariusz Blaszczak, di Warsawa seperti dilansir dari Russia Today, Kamis (17/3/2022).

Wallace menambahkan bahwa langkah itu akan membantu Polandia dalam melindungi wilayah udaranya dari agresi lebih lanjut oleh Rusia.



Pada gilirannya, Blaszczak berterima kasih kepada London, mencatat bahwa 350 tentara Inggris telah tiba di negara itu bulan lalu, di samping 100 insinyur militer Inggris yang dikerahkan tahun lalu di sepanjang perbatasan Polandia-Belarusia.

Polandia juga saat ini menampung sekitar 8.750 tentara Amerika Serikat (AS), yang sebagian besar tiba dalam enam bulan menjelang kampanye militer Rusia. Dalam beberapa pekan terakhir, negara itu telah menjadi pusat pengiriman senjata dari Barat ke Ukraina, serta bagi para pejuang asing yang ingin berperang untuk Kiev.

Moskow menyerang tetangganya pada akhir Februari, menyusul kebuntuan tujuh tahun atas kegagalan Ukraina untuk menerapkan ketentuan perjanjian Minsk, dan berakhir pada pengakuan Rusia atas republik Donbass di Donetsk dan Lugansk.



Protokol yang ditengahi Jerman dan Prancis telah dirancang untuk mengatur status wilayah-wilayah tersebut di dalam negara Ukraina.

Rusia kini menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.

Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan telah membantah klaim bahwa pihaknya berencana untuk merebut kembali kedua republik di Ukraina timur itu dengan paksa.

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1830 seconds (0.1#10.140)