Eks Menlu Rusia: Putin Tes Taktik Pemerasan Nuklir dalam Perang Ukraina
loading...
A
A
A
Kozyrev kemudian merujuk Putin yang memerintahkan pasukan nuklir disiagakan tinggi, menyebut langkah itu tindakan bunuh diri mengingat kebijakan penghancuran yang dijamin bersama.
Mantan diplomat itu menyatakan dia tidak percaya Putin benar-benar ingin menggunakan senjata nuklir."Tetapi dia cukup pintar untuk mengancam melakukannya," kata Kozyrev, menyamakan ini dengan ketika pemimpin Soviet Nikita Khrushchev melakukan hal yang sama selama Krisis Rudal Kuba pada tahun 1962.
"Namun, sikap Presiden AS John F. Kennedy saat itu yang mencegah potensi Perang Dunia III," tulis Kozyrev. Kennedy adalah presiden ke-35 Amerika.
Kozyrev mencatat bahwa presiden ke-40 AS, Ronald Reagan, menanggapi hal yang sama selama masa kepresidenannya pada 1980-an ketika Uni Soviet mengerahkan rudal nuklir di Jerman Barat.
"Sekarang, Putin menggunakan strategi yang sama," kata Kozyrev. "Putin tidak suka berada di belakang, jadi sekarang mereka sedang memeriksa apakah ancaman perang nuklir efektif."
"Barat dengan sukarela memberikan bukti keefektifannya. Permainan memalukan di sekitar MiG Polandia dimulai setelah ancaman nuklir Putin," sambung dia. "Sekarang Kremlin ingin melihat apa lagi yang bisa mereka hentikan dengan pemerasan nuklir: mereka menyebut konvoi senjata Barat sebagai 'target yang sah'."
"Putin menyatakan bahwa sanksi ekonomi adalah 'tindakan perang'. Bisakah dia memaksa Barat untuk mengurangi sanksi dengan momok perang nuklir? Saya tidak mengerti mengapa dia tidak mencoba," imbuh dia, seperti dikutip dari Newsweek, Selasa (15/3/2022).
Mantan diplomat itu menyatakan dia tidak percaya Putin benar-benar ingin menggunakan senjata nuklir."Tetapi dia cukup pintar untuk mengancam melakukannya," kata Kozyrev, menyamakan ini dengan ketika pemimpin Soviet Nikita Khrushchev melakukan hal yang sama selama Krisis Rudal Kuba pada tahun 1962.
"Namun, sikap Presiden AS John F. Kennedy saat itu yang mencegah potensi Perang Dunia III," tulis Kozyrev. Kennedy adalah presiden ke-35 Amerika.
Kozyrev mencatat bahwa presiden ke-40 AS, Ronald Reagan, menanggapi hal yang sama selama masa kepresidenannya pada 1980-an ketika Uni Soviet mengerahkan rudal nuklir di Jerman Barat.
"Sekarang, Putin menggunakan strategi yang sama," kata Kozyrev. "Putin tidak suka berada di belakang, jadi sekarang mereka sedang memeriksa apakah ancaman perang nuklir efektif."
"Barat dengan sukarela memberikan bukti keefektifannya. Permainan memalukan di sekitar MiG Polandia dimulai setelah ancaman nuklir Putin," sambung dia. "Sekarang Kremlin ingin melihat apa lagi yang bisa mereka hentikan dengan pemerasan nuklir: mereka menyebut konvoi senjata Barat sebagai 'target yang sah'."
"Putin menyatakan bahwa sanksi ekonomi adalah 'tindakan perang'. Bisakah dia memaksa Barat untuk mengurangi sanksi dengan momok perang nuklir? Saya tidak mengerti mengapa dia tidak mencoba," imbuh dia, seperti dikutip dari Newsweek, Selasa (15/3/2022).
(min)