Penasihat Zelensky: Perjanjian Damai dengan Rusia Dapat Dicapai pada Mei
loading...
A
A
A
KIEV - Penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Oleksiy Arestovych, percaya perjanjian damai dengan Rusia dapat dicapai paling cepat dalam satu hingga dua pekan, dan paling lambat pada Mei.
Sebelumnya, Presiden Zelensky mengajukan kepada parlemen satu undang-undang untuk memperpanjang rezim darurat militer di Ukraina selama 30 hari lagi.
Darurat militer diterapkan pada 24 Februari 2022 saat dimulainya operasi militer khusus Rusia untuk demiliterisasi dan "denazifikasi" Ukraina.
Dalam wawancara dengan wartawan Rusia Mark Feygin pada Senin (14/3/2022), Arestovych menyatakan, “Ukraina dapat mencapai kesepakatan damai dengan Rusia paling lambat Mei, awal Mei ... dan mungkin jauh lebih cepat."
“Jika kesepakatan gagal, maka pada akhir Mei, setelah putaran (negosiasi) lainnya, permusuhan akan berlanjut,” ujar dia, dilansir Sputnik pada Selasa (15/3/2022).
Meskipun ada kemungkinan kesepakatan damai, Arestovych menyebut pertempuran lokal dapat berlangsung di seluruh negeri selama satu tahun.
Putaran keempat negosiasi antara Moskow dan Kiev diadakan pada Senin melalui konferensi video.
Penasihat Zelensky, Mikhaylo Podolyak, mengatakan jeda teknis dalam pembicaraan telah diambil, dan negosiasi akan dilanjutkan pada Selasa.
Tiga putaran pertama negosiasi diadakan di Belarusia pada 28 Februari di wilayah Gomel, pada 3 dan 7 Maret di Belovezhskaya Pushcha, di wilayah Brest. Setelah itu pembicaraan beralih ke format video.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai tugas negosiasi. Israel dan Turki secara sukarela membantu penyelenggaraannya.
Rusia meluncurkan operasi militer khusus di Ukraina sebagai tanggapan atas permintaan akhir Februari untuk perlindungan dari tentara Ukraina oleh Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk.
Operasi militer khusus hanya menargetkan fasilitas militer Ukraina, menurut Kementerian Pertahanan Rusia.
Moskow telah berulang kali menyatakan mereka tidak memiliki rencana menduduki Ukraina. Rusia telah menjadi sasaran sejumlah sanksi yang dijatuhkan oleh Barat dan banyak negara lain.
Sebelumnya, Presiden Zelensky mengajukan kepada parlemen satu undang-undang untuk memperpanjang rezim darurat militer di Ukraina selama 30 hari lagi.
Darurat militer diterapkan pada 24 Februari 2022 saat dimulainya operasi militer khusus Rusia untuk demiliterisasi dan "denazifikasi" Ukraina.
Dalam wawancara dengan wartawan Rusia Mark Feygin pada Senin (14/3/2022), Arestovych menyatakan, “Ukraina dapat mencapai kesepakatan damai dengan Rusia paling lambat Mei, awal Mei ... dan mungkin jauh lebih cepat."
“Jika kesepakatan gagal, maka pada akhir Mei, setelah putaran (negosiasi) lainnya, permusuhan akan berlanjut,” ujar dia, dilansir Sputnik pada Selasa (15/3/2022).
Meskipun ada kemungkinan kesepakatan damai, Arestovych menyebut pertempuran lokal dapat berlangsung di seluruh negeri selama satu tahun.
Putaran keempat negosiasi antara Moskow dan Kiev diadakan pada Senin melalui konferensi video.
Penasihat Zelensky, Mikhaylo Podolyak, mengatakan jeda teknis dalam pembicaraan telah diambil, dan negosiasi akan dilanjutkan pada Selasa.
Tiga putaran pertama negosiasi diadakan di Belarusia pada 28 Februari di wilayah Gomel, pada 3 dan 7 Maret di Belovezhskaya Pushcha, di wilayah Brest. Setelah itu pembicaraan beralih ke format video.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai tugas negosiasi. Israel dan Turki secara sukarela membantu penyelenggaraannya.
Rusia meluncurkan operasi militer khusus di Ukraina sebagai tanggapan atas permintaan akhir Februari untuk perlindungan dari tentara Ukraina oleh Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk.
Operasi militer khusus hanya menargetkan fasilitas militer Ukraina, menurut Kementerian Pertahanan Rusia.
Moskow telah berulang kali menyatakan mereka tidak memiliki rencana menduduki Ukraina. Rusia telah menjadi sasaran sejumlah sanksi yang dijatuhkan oleh Barat dan banyak negara lain.
(sya)