Bos Intelijen AS Akui Amerika Bantu Riset Biolab Ukraina, tapi...

Sabtu, 12 Maret 2022 - 00:53 WIB
loading...
A A A
Pada hari Senin, komandan Pasukan Pertahanan Radiologi, Kimia dan Biologi Rusia; Letnan Jenderal Igor Kirillov, mengatakan laboratorium rahasia Ukraina mulai buru-buru menghancurkan dokumen dan bahan yang telah mereka kerjakan di tengah serangan Moskow.

Bahan-bahan yang dihancurkan itu termasuk agen bakteri dan virus yang sangat patogen.
Namun, kata Kirillov, Moskow dapat memperoleh beberapa dokumen yang berkaitan dengan penelitian rahasia tersebut.

Pejabat itu lebih lanjut menguraikan masalah itu pada hari Kamis, menuduh bahwa AS telah terlibat langsung dalam penelitian tersebut.

Menurutnya, laboratorium yang berlokasi di Kiev, Odessa dan Kharkov diduga sedang mengerjakan proyek yang disebut UP-4, yang mengeksplorasi prospek penggunaan burung migran untuk menyebarkan patogen, termasuk virus H5N1 yang sangat menular.

Sekitar 145 spesies burung dipelajari di bawah proyek tersebut, dengan dua di antaranya mendapat perhatian khusus karena rute mereka terutama terletak di wilayah Rusia.

Selama beberapa hari terakhir, beberapa pejabat tinggi AS mengomentari tuduhan Moskow, menghasilkan berbagai tingkat penolakan.

Wakil Menteri Luar Negeri AS Victoria Nuland, misalnya, menegaskan bahwa Washington telah terlibat dalam upaya untuk memastikan bahwa tidak ada "bahan" dari laboratorium biologis yang jatuh ke tangan Rusia.

Dia tidak merinci, bagaimanapun, tentang sifat fasilitas penelitian biologis atau tingkat keterlibatan AS dalam pekerjaan mereka.

Lainnya, termasuk juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price dan juru bicara Gedung Putih Jen Psaki memilih untuk menolak mentah-mentah tuduhan Rusia.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Ukraina Desak Pengerahan...
Ukraina Desak Pengerahan Pasukan Tempur Uni Eropa
AS Beri Israel Semua...
AS Beri Israel Semua Senjata yang Dibutuhkan untuk Lanjutkan Genosida di Gaza
Bersiap Perang, 450...
Bersiap Perang, 450 Juta Warga Uni Eropa Diminta Timbun Makanan 3 Hari
Mahasiswa AS Warga Turki...
Mahasiswa AS Warga Turki Ditangkap Hanya karena Dukung Palestina
Sekutu NATO Menyesal...
Sekutu NATO Menyesal Beli Jet Tempur Siluman F-35 AS, Ini Alasan Sebenarnya
Jurnalis Cantik Rusia...
Jurnalis Cantik Rusia Tewas di Medan Perang usai Meledek Ukraina sebagai Negara 404
Polandia Akui Amunisinya...
Polandia Akui Amunisinya Hanya Cukup Bertahan 2 Minggu Jika Perang Melawan Rusia
Kuil Berusia 1.300 Tahun...
Kuil Berusia 1.300 Tahun Terdampak Kebakaran Hutan di Korea Selatan
Karnaval Maut di Nigeria:...
Karnaval Maut di Nigeria: Jumlah Anak yang Tewas Jadi 35, 8 Lainnya Luka Parah
Rekomendasi
Pemilik TikTok Jadi...
Pemilik TikTok Jadi Orang Terkaya di China
Satgas Ramadan dan Idulfitri...
Satgas Ramadan dan Idulfitri Pertamina Bikin Mudik Lancar dan Nyaman
Bertemu PPI Tiongkok,...
Bertemu PPI Tiongkok, AHY Makin Optimistis Menyambut Indonesia Emas 2045
Berita Terkini
Kamp Pengungsi Jenin...
Kamp Pengungsi Jenin Tak Layak Huni akibat Operasi Brutal Militer Israel
3 jam yang lalu
Faksi-faksi Palestina...
Faksi-faksi Palestina Peringatkan Jangan Pakai Genosida Gaza untuk Melawan Perlawanan
5 jam yang lalu
Kemlu Sangkal Kabar...
Kemlu Sangkal Kabar 100 Warga Gaza Dikirim ke Indonesia
8 jam yang lalu
Bela Gaza, Iran dan...
Bela Gaza, Iran dan Poros Perlawanan Gelar Parade Angkatan Laut 3.000 Kapal
9 jam yang lalu
Langka! Eks Pilot Jet...
Langka! Eks Pilot Jet Tempur Israel Serukan Diakhirinya Genosida di Gaza, Tuntut Para Pelaku Diadili
10 jam yang lalu
Houthi Desak Tindakan...
Houthi Desak Tindakan Negara-negara Arab Cegah Pengusiran Warga Palestina
10 jam yang lalu
Infografis
Ukraina Akui Jet tempur...
Ukraina Akui Jet tempur F-16 AS Tak Bisa Tandingi Su-35 Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved