Bos Intelijen AS Akui Amerika Bantu Riset Biolab Ukraina, tapi...
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Direktur Intelijen Nasional Amerika Serikat (AS) Avril Haines mengakui bahwa Washington memberikan "bantuan" kepada Ukraina untuk menjalankan riset-riset di beberapa laboratorium biologis (biolab)-nya setidaknya di masa lalu.
Namun, "bantuan" yang dia maksud hanya dalam konteks keamanan hayati. "Itu adalah sesuatu yang telah kami lakukan dengan berbagai negara yang berbeda," katanya di hadapan Komite Intelijen Parlemen AS.
Haines lantas menolak tuduhan Rusia bahwa Amerika mensponsori program senjata biologis Ukraina.
“Kami tidak menilai bahwa Ukraina sedang mengejar senjata biologis atau senjata nuklir,” kata Haines, yang menganggap tuduhan itu sebagai langkah klasik Rusia.
Pernyataan serupa dikeluarkan dalam forum yang sama oleh Direktur CIA yang juga mantan duta besar AS untuk Moskow William Burns.
Bos CIA dengan tegas menuduh Rusia yang justru memiliki persenjataan biologis dan kimia.
Menurutnya, tuduhan terbaru Moskow datang sebagai awal untuk operasi "false flag [bendera palsu]" dengan persenjataan terlarang.
“Tidak seperti Rusia, yang memiliki bahan dan senjata kimia dan telah menggunakannya, dan melakukan penelitian senjata biologis dan telah bertahun-tahun, Ukraina tidak memiliki keduanya,” ujarnya, seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (11/3/2022).
Menurutnya, propaganda Rusia memberi mata-mata Amerika kekhawatiran yang cukup serius.
Sebelumnya, Rusia mengumumkan penelitian senjata biologis yang disponsori AS berlangsung di laboratorium rahasia yang tersebar di seluruh Ukraina. Praktik itu, menurut Rusia, terungkap selama invasi Moskow yang dimulai pada 24 Februari menyusul kebuntuan tujuh tahun atas kegagalan Ukraina untuk menerapkan ketentuan perjanjian Minsk dan pengakuan Rusia atas Republik Donbass di Donetsk dan Luhansk.
Namun, "bantuan" yang dia maksud hanya dalam konteks keamanan hayati. "Itu adalah sesuatu yang telah kami lakukan dengan berbagai negara yang berbeda," katanya di hadapan Komite Intelijen Parlemen AS.
Haines lantas menolak tuduhan Rusia bahwa Amerika mensponsori program senjata biologis Ukraina.
“Kami tidak menilai bahwa Ukraina sedang mengejar senjata biologis atau senjata nuklir,” kata Haines, yang menganggap tuduhan itu sebagai langkah klasik Rusia.
Pernyataan serupa dikeluarkan dalam forum yang sama oleh Direktur CIA yang juga mantan duta besar AS untuk Moskow William Burns.
Bos CIA dengan tegas menuduh Rusia yang justru memiliki persenjataan biologis dan kimia.
Menurutnya, tuduhan terbaru Moskow datang sebagai awal untuk operasi "false flag [bendera palsu]" dengan persenjataan terlarang.
“Tidak seperti Rusia, yang memiliki bahan dan senjata kimia dan telah menggunakannya, dan melakukan penelitian senjata biologis dan telah bertahun-tahun, Ukraina tidak memiliki keduanya,” ujarnya, seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (11/3/2022).
Menurutnya, propaganda Rusia memberi mata-mata Amerika kekhawatiran yang cukup serius.
Sebelumnya, Rusia mengumumkan penelitian senjata biologis yang disponsori AS berlangsung di laboratorium rahasia yang tersebar di seluruh Ukraina. Praktik itu, menurut Rusia, terungkap selama invasi Moskow yang dimulai pada 24 Februari menyusul kebuntuan tujuh tahun atas kegagalan Ukraina untuk menerapkan ketentuan perjanjian Minsk dan pengakuan Rusia atas Republik Donbass di Donetsk dan Luhansk.