3 Negara Ini Pernah Miliki Laboratorium Senjata Biologis
loading...
A
A
A
2. Uni Soviet
Sebelum runtuh, Uni Soviet pernah mengembangkan program senjata biologis pada tahun 1920-an hingga 1992. Ada dugaan program itu dilanjutkan oleh Rusia.
Pada tahun 1960, banyak fasilitas laboratorium senjata biologis di seluruh wilayah Uni Soviet.
Sepanjang sejarahnya, Uni Soviet diketahui telah menimbun 11 bio agen dan mengejar penelitian senjata biologis lain.
Uni Soviet memiliki agen bernama The All Union Science Production Association Biopreparat yang dibentuk pada April 1974.
Biopreparat ini menjadi pelopor program biologis dengan memiliki banyak fasilitas seperti 3 pabrik percontohan dan 5 pabrik produksi penggunaan ganda.
Biopreparat mengejar program R&D yang secara genetik merekayasa strain mikroba agar tahan terhadap berbagai antibiotik.
3. Inggris
Selama Perang Dunia II, para ilmuwan Inggris mempelajari penggunaan senjata biologis. Pengembangan senjata biologis Inggris berlanjut pada 1950 dengan tes wabah brucellosis, tularemia, dan virus vaccinia.
Secara singkat, lima uji coba senjata biologis Inggris berlangsung di laut menggunakan awan aerosol dan hewan sebagai objek eksperimennya.
Yang pertama, operasi Harness di Antigua pada 1948 hingga 1949, kemudian operasi Cauldron dari Stornoway pada 1952, operasi Hesperus di Stornoway pada 1953, operasi Ozon di Nassau pada 1954, dan operasi Negasi di Nassau pada 1954-1955.
Namun, pada 1956 program tersebut dibatalkan ketika Inggris mulai meninggalkan penggunaan senjata biologis dan kimia.
Sebelum runtuh, Uni Soviet pernah mengembangkan program senjata biologis pada tahun 1920-an hingga 1992. Ada dugaan program itu dilanjutkan oleh Rusia.
Pada tahun 1960, banyak fasilitas laboratorium senjata biologis di seluruh wilayah Uni Soviet.
Sepanjang sejarahnya, Uni Soviet diketahui telah menimbun 11 bio agen dan mengejar penelitian senjata biologis lain.
Uni Soviet memiliki agen bernama The All Union Science Production Association Biopreparat yang dibentuk pada April 1974.
Biopreparat ini menjadi pelopor program biologis dengan memiliki banyak fasilitas seperti 3 pabrik percontohan dan 5 pabrik produksi penggunaan ganda.
Biopreparat mengejar program R&D yang secara genetik merekayasa strain mikroba agar tahan terhadap berbagai antibiotik.
3. Inggris
Selama Perang Dunia II, para ilmuwan Inggris mempelajari penggunaan senjata biologis. Pengembangan senjata biologis Inggris berlanjut pada 1950 dengan tes wabah brucellosis, tularemia, dan virus vaccinia.
Secara singkat, lima uji coba senjata biologis Inggris berlangsung di laut menggunakan awan aerosol dan hewan sebagai objek eksperimennya.
Yang pertama, operasi Harness di Antigua pada 1948 hingga 1949, kemudian operasi Cauldron dari Stornoway pada 1952, operasi Hesperus di Stornoway pada 1953, operasi Ozon di Nassau pada 1954, dan operasi Negasi di Nassau pada 1954-1955.
Namun, pada 1956 program tersebut dibatalkan ketika Inggris mulai meninggalkan penggunaan senjata biologis dan kimia.