3 Negara Ini Pernah Miliki Laboratorium Senjata Biologis

Kamis, 10 Maret 2022 - 20:57 WIB
loading...
3 Negara Ini Pernah...
Amerika Serikat, Uni Soviet dan Inggris menjadi tiga negara yang pernah memiliki laboratorium senjata biologis. Foto/The Telegraph/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Senjata biologis merupakan senjata berbentuk mikroorganisme seperti bakteri, jamur, racun, atau pun virus yang diproduksi dan dilepaskan dengan sengaja untuk memberikan penyakit atau membunuh makhluk hidup, termasuk juga manusia.

Senjata biologis juga bagian dari kelas senjata pemusnah massal seperti senjata kimia, nuklir, dan radiologis. Penggunaan senjata biologis sangat berbahaya karena akan menimbulkan dampak yang mengerikan pada dunia.

Walaupun memiliki tingkat risiko tinggi dan berbahaya, namun beberapa negara tercatat pernah memiliki laboratorium penelitian tentang senjata biologis.

Berikut beberapa negara yang pernah memiliki laboratorium senjata biologis:

1. Amerika Serikat

Amerika Serikat memulai penelitian senjata biologis pada 1943 atas perintah Presiden Franklin Roosevelt.

Amerika Serikat memiliki laboratorium penelitian senjata biologis bernama US Army Biological Warfare Laboratories.
Laboratorium ini beroperasi di Fort Detrick, Maryland, Amerika Serikat, mulai tahun 1943 di bawah kendali Komando Penelitian dan Pengembangan Korps Kimia Angkatan Darat AS.



Penelitian Korps Kimia Angkatan Darat AS ini mengembangkan biocontainment, dekontaminasi, dan sterilisasi gas, serta produksi agen pemurnian program perang biologis AS. Namun, sayangnya pada 1969 penelitian ini dihentikan dan laboratorium ditutup.

Yang terbaru, Amerika Serikat dituduh memiliki laboratorium senjata biologis di Ukraina. Dalam hal ini, AS bekerja sama dengan Ukraina untuk mencegah pasukan Rusia menyerbu dan mengambil alih bahan penelitian biologis yang berada di laboratorium tersebut.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2729 seconds (0.1#10.140)