Pemerintah Ukraina Luncurkan Situs untuk Rekrut Tentara Asing

Minggu, 06 Maret 2022 - 11:54 WIB
loading...
Pemerintah Ukraina Luncurkan...
Pemerintah Ukraina meluncurkan situs untuk merekrut tentara asing. Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
KIEV - Pemerintah Ukraina telah meluncurkan situs guna merekrut sukarelawan asing ke "legiun internasional" untuk memerangi invasi pasukan Rusia. Ini menyusul seruan berulang kali oleh Presiden Volodymyr Zelenskiy agar orang luar Ukraina bergabung dalam mempertahankan negaranya.

Kantor Presiden Ukraina mengumumkan peluncuran situs web pada tanggal 5 Maret lalu.

"Orang asing yang ingin membantu Ukraina dapat menemukan instruksi langkah demi langkah yang terperinci di situs web tentang cara bergabung dalam pertarungan yang adil dengan agresor," kata Kantor Presiden Ukraina seperti dilansir dari Radio Free Europe, Minggu (6/3/2022).



Situs rekrutmen Ukraina mengatakan kontrak dengan pemerintah dapat ditandatangani pada saat kedatangan di Ukraina.

Selain itu disarankan agar mereka yang berminat untuk menghubungi Kedutaan Besar Ukraina di negara masing-masing.

Untuk diketahui, partisipasi seperti itu dalam konflik negara asing dilarang di banyak negara. Konvensi Tentara Bayaran PBB tahun 2001 juga melarang perekrutan, penggunaan, pembiayaan, dan pelatihan tentara bayaran.

Zelenskiy sebelumnya telah mengatakan beberapa kali bahwa Ukraina menyambut orang asing yang ingin bergabung dengan pasukan Ukraina memerangi pasukan Rusia sejak invasi mereka dimulai pada 24 Februari lalu.



Dia menandatangani dekrit yang memperkenalkan akses bebas visa ke Ukraina untuk sukarelawan asing yang mulai berlaku pada 1 Maret.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan pada 2 Maret bahwa lebih dari 1.000 orang asing telah menyatakan kesediaan mereka untuk bergabung dengan Angkatan Darat Ukraina.

Kementerian Pertahanan Ukraina pada 5 Maret mengatakan bahwa lebih dari 66.000 orang telah kembali dari luar negeri untuk bergabung dalam pertempuran.

Pihak berwenang Ukraina juga telah melarang pria berusia antara 18 dan 60 tahun untuk meninggalkan negara itu.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2541 seconds (0.1#10.140)