Ingin Ikut Perangi Rusia, Ukraina Bebaskan Visa Bagi Warga Asing
loading...
A
A
A
KIEV - Wargaasing yang ingin melakukan perjalanan ke Ukraina dan bergabung dengan Legiun Internasional untuk memerangi Rusia dapat melakukannya tanpa visa mulai 1 Maret. Demikian pengumuman Presiden Volodymyr Zelensky pada hari Senin di tengah serangan militer yang sedang berlangsung yang diluncurkan oleh Moskow.
Zelensky menetapkan rezim bebas visa selama keadaan darurat saat ini, dan menginstruksikan pemerintah Ukraina untuk segera memulai implementasinya.
Satu-satunya pengecualian dibuat untuk warga negara dari "negara agresor", yang berarti bahwa setiap warga negara Rusia yang ingin memihak Kiev dalam konflik tidak diterima seperti dikutip dari Russia Today, Selasa (1/3/2022).
Presiden Ukraina mengumumkan pembentukan Legiun Internasional Pertahanan Teritorial Ukraina - unit terpisah yang seluruhnya terdiri dari sukarelawan asing - pada hari Minggu, dalam pidatonya di mana ia menyebut serangan Rusia sebagai "awal perang melawan Eropa."
"Kepemimpinan Ukraina mengundang semua orang asing yang ingin bergabung dalam perlawanan terhadap penjajah Rusia dan untuk melindungi keamanan dunia untuk datang ke negara kita dan bergabung dengan barisan Pasukan Pertahanan Teritorial," kata Zelensky, mengundang siapa saja yang ingin "berdiri berdampingan” dengan Ukraina untuk melakukannya.
Moskow menyerang Ukraina pekan lalu, dalam sebuah langkah yang dibenarkan oleh Presiden Vladimir Putin dengan kebutuhan untuk mendemiliterisasi dan "mendenazifikasi" "rezim" di Kiev.
Zelensky menuduh Rusia melakukan invasi tanpa alasan. Sementara Amerika Serikat (AS), Inggris, dan UE telah memihak Ukraina dan memberlakukan sanksi terhadap Rusia, mereka telah menjanjikan dukungan dalam bentuk senjata dan amunisi tetapi bukan pasukan.
Lihat Juga: Misteri Rudal Hipersonik Oreshnik Rusia Gempur Ukraina, Dikira Rudal Balistik Antarbenua
Zelensky menetapkan rezim bebas visa selama keadaan darurat saat ini, dan menginstruksikan pemerintah Ukraina untuk segera memulai implementasinya.
Satu-satunya pengecualian dibuat untuk warga negara dari "negara agresor", yang berarti bahwa setiap warga negara Rusia yang ingin memihak Kiev dalam konflik tidak diterima seperti dikutip dari Russia Today, Selasa (1/3/2022).
Presiden Ukraina mengumumkan pembentukan Legiun Internasional Pertahanan Teritorial Ukraina - unit terpisah yang seluruhnya terdiri dari sukarelawan asing - pada hari Minggu, dalam pidatonya di mana ia menyebut serangan Rusia sebagai "awal perang melawan Eropa."
"Kepemimpinan Ukraina mengundang semua orang asing yang ingin bergabung dalam perlawanan terhadap penjajah Rusia dan untuk melindungi keamanan dunia untuk datang ke negara kita dan bergabung dengan barisan Pasukan Pertahanan Teritorial," kata Zelensky, mengundang siapa saja yang ingin "berdiri berdampingan” dengan Ukraina untuk melakukannya.
Moskow menyerang Ukraina pekan lalu, dalam sebuah langkah yang dibenarkan oleh Presiden Vladimir Putin dengan kebutuhan untuk mendemiliterisasi dan "mendenazifikasi" "rezim" di Kiev.
Zelensky menuduh Rusia melakukan invasi tanpa alasan. Sementara Amerika Serikat (AS), Inggris, dan UE telah memihak Ukraina dan memberlakukan sanksi terhadap Rusia, mereka telah menjanjikan dukungan dalam bentuk senjata dan amunisi tetapi bukan pasukan.
Baca Juga
Lihat Juga: Misteri Rudal Hipersonik Oreshnik Rusia Gempur Ukraina, Dikira Rudal Balistik Antarbenua
(ian)