Viral, Pria Kulit Hitam Selamatkan Pria Kulit Putih Lawan Demonstran BLM
loading...
A
A
A
LONDON - Seorang pria kulit hitam menyelamatkan pria kulit putih yang jadi lawan para demonstran pro-gerakan Black Lives Matter (BLM) di London, Inggris , kemarin. Fotonya penyelamatannya viral di media sosial.
Patrick Hutchinson meletakkan pria kulit putih tersebut di atas bahunya setelah diduga diserang dekat stasiun Waterloo di London.
Dia mengatakan kepada Sky News bahwa dia tidak ingin melihat lawan demonstran BLM itu tewas pada hari kekerasan di Ibu Kota Inggris. (Baca: Polisi Tangkap Ratusan Demonstran Anti-Rasisme di Inggris )
Hutchinson mengatakan dia prihatin terhadap keselamatan pria kulit putih tersebut dan "mengambilnya" sebelum membawanya ke tempat yang aman.
"Saya benar-benar merasa bahwa jika kita tidak melakukan intervensi ketika kita melakukannya, saya benar-benar berpikir dia mungkin sudah tewas," katanya, seperti dikutip Sky News, Senin (15/6/2020).
"Saya tidak melakukannya untuknya sendiri. Saya tidak ingin melihatnya binasa atau tewas, tetapi saya benar-benar melakukannya untuk pria dan perempuan muda BLM," paparnya.
"Saya tidak ingin nama mereka ternoda dengan kejadian seperti itu," imbuh dia. (Baca juga: Pastor Indonesia Pidato dalam Demo AS, Dikecam di Dalam Negeri )
Sebanyak 113 orang ditangkap selama hari kerusuhan di London pusat, yang dikecam oleh Perdana Menteri Boris Johnson sebagai "premanisme rasis".
Hutchinson mengatakan dia tidak benar-benar berbaris atau berdemonstrasi dalam protes, tetapi memberikan keamanan untuk melindungi orang-orang.
Paling tidak 23 petugas polisi terluka dalam bentrokan kekerasan, yang melibatkan beberapa ratus pemrotes anti-rasisme dan demonstran rival BLM.
"premanisme rasis tidak memiliki tempat di jalan-jalan kami. Siapa pun yang menyerang polisi akan bertemu dengan kekuatan hukum penuh. Pawai dan protes ini telah ditumbangkan oleh kekerasan dan melanggar pedoman saat ini. Rasisme tidak memiliki bagian di Inggris dan kita harus bekerja bersama untuk mewujudkannya," tulis perdana menteri tersebut di Twitter.
Patrick Hutchinson meletakkan pria kulit putih tersebut di atas bahunya setelah diduga diserang dekat stasiun Waterloo di London.
Dia mengatakan kepada Sky News bahwa dia tidak ingin melihat lawan demonstran BLM itu tewas pada hari kekerasan di Ibu Kota Inggris. (Baca: Polisi Tangkap Ratusan Demonstran Anti-Rasisme di Inggris )
Hutchinson mengatakan dia prihatin terhadap keselamatan pria kulit putih tersebut dan "mengambilnya" sebelum membawanya ke tempat yang aman.
"Saya benar-benar merasa bahwa jika kita tidak melakukan intervensi ketika kita melakukannya, saya benar-benar berpikir dia mungkin sudah tewas," katanya, seperti dikutip Sky News, Senin (15/6/2020).
"Saya tidak melakukannya untuknya sendiri. Saya tidak ingin melihatnya binasa atau tewas, tetapi saya benar-benar melakukannya untuk pria dan perempuan muda BLM," paparnya.
"Saya tidak ingin nama mereka ternoda dengan kejadian seperti itu," imbuh dia. (Baca juga: Pastor Indonesia Pidato dalam Demo AS, Dikecam di Dalam Negeri )
Sebanyak 113 orang ditangkap selama hari kerusuhan di London pusat, yang dikecam oleh Perdana Menteri Boris Johnson sebagai "premanisme rasis".
Hutchinson mengatakan dia tidak benar-benar berbaris atau berdemonstrasi dalam protes, tetapi memberikan keamanan untuk melindungi orang-orang.
Paling tidak 23 petugas polisi terluka dalam bentrokan kekerasan, yang melibatkan beberapa ratus pemrotes anti-rasisme dan demonstran rival BLM.
"premanisme rasis tidak memiliki tempat di jalan-jalan kami. Siapa pun yang menyerang polisi akan bertemu dengan kekuatan hukum penuh. Pawai dan protes ini telah ditumbangkan oleh kekerasan dan melanggar pedoman saat ini. Rasisme tidak memiliki bagian di Inggris dan kita harus bekerja bersama untuk mewujudkannya," tulis perdana menteri tersebut di Twitter.
(min)