Polisi Tangkap Ratusan Demonstran Anti-Rasisme di Inggris
loading...
A
A
A
LONDON - Lebih dari 100 orang ditangkap selama aksi demonstrasi menentang rasisme di London, Inggris. Aksi demonstrasi yang awalnya berjalan damai itu berubah menjadi rusuh dan menyebabkan enam petugas polisi cedera.
"Setidaknya 100 ditangkap karena pelanggaran, termasuk gangguan kekerasan, penyerangan petugas polisi, kepemilikan senjata ofensif, kepemilikan obat-obatan kelas A, mabuk dan tidak tertib dan melanggar perdamaian," kata Scotland Yard dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu, layanan ambulans Inggris, seperti dilansir Xinhua pada Minggu (14/6/2020), menuturkan bahwa enam petugas polisi dan setidaknya 13 warga terluka dalamam kerusuhann tersebut. "Enam orang dibawa ke rumah sakit," ungkapnya.
Aksi demosntrasi, yang berlangsung semalam, tetap berjalan meskipun Walikota London, Sadiq Khan mendesak orang untuk membubarkan diri setelah batas waktu yang yang ditetapkan oleh Polisi Metropolitan di bawah Undang-Undang Ketertiban Umum, yakni pukul 17:00 telah berakhir.
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengutuk kekerasan itu. Dia mengatakan para preman tidak memiliki tempat di jalan-jalan Inggris dan menegaskan siapa pun yang menyerang polisi akan menghadapi proses hukum.
"Demosntrasi ini telah ditumbangkan oleh kekerasan dan melanggar pedoman saat ini. Rasisme tidak memiliki bagian di Inggris dan kita harus bekerja bersama untuk mewujudkannya," ucap Johnson.
"Setidaknya 100 ditangkap karena pelanggaran, termasuk gangguan kekerasan, penyerangan petugas polisi, kepemilikan senjata ofensif, kepemilikan obat-obatan kelas A, mabuk dan tidak tertib dan melanggar perdamaian," kata Scotland Yard dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu, layanan ambulans Inggris, seperti dilansir Xinhua pada Minggu (14/6/2020), menuturkan bahwa enam petugas polisi dan setidaknya 13 warga terluka dalamam kerusuhann tersebut. "Enam orang dibawa ke rumah sakit," ungkapnya.
Aksi demosntrasi, yang berlangsung semalam, tetap berjalan meskipun Walikota London, Sadiq Khan mendesak orang untuk membubarkan diri setelah batas waktu yang yang ditetapkan oleh Polisi Metropolitan di bawah Undang-Undang Ketertiban Umum, yakni pukul 17:00 telah berakhir.
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengutuk kekerasan itu. Dia mengatakan para preman tidak memiliki tempat di jalan-jalan Inggris dan menegaskan siapa pun yang menyerang polisi akan menghadapi proses hukum.
"Demosntrasi ini telah ditumbangkan oleh kekerasan dan melanggar pedoman saat ini. Rasisme tidak memiliki bagian di Inggris dan kita harus bekerja bersama untuk mewujudkannya," ucap Johnson.
(esn)