Ledakan Guncang Stasiun Kereta Api Kiev saat Kedatangan Tentara Rusia Terhambat

Kamis, 03 Maret 2022 - 05:56 WIB
loading...
A A A


Invasi belum mencapai tujuan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menggulingkan pemerintah Ukraina, tetapi telah mengirim lebih dari 870.000 orang melarikan diri ke negara-negara tetangga.

Serangan itu mengguncang ekonomi global karena pemerintah dan bisnis jatuh ke dalam barisan untuk mengisolasi Moskow.

Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa memberikan suara yang sangat besar untuk menyesalkan invasi itu “dalam istilah yang paling kuat.”

Majelis Umum PBB menuntut agar Rusia menarik pasukannya dalam resolusi yang didukung 141 negara dari 193 anggota majelis.

Meski resolusi Majelis Umum PBB tidak mengikat, seruan itu tetap membawa bobot politik, dengan pemungutan suara hari Rabu mewakili kemenangan simbolis untuk Ukraina dan meningkatkan isolasi internasional Moskow.

Presiden Prancis Emmanuel Macron memuji keberanian Ukraina dalam menghadapi perang yang dia katakan adalah satu-satunya tanggung jawab Putin.

“Beberapa hari ke depan kemungkinan akan semakin sulit,” ujar Macron dalam pidato nasional yang disiarkan televisi.

Penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina Anton Herashchenko mengatakan ledakan Rabu malam di dekat stasiun kereta api Kiev mungkin telah memutus pasokan pemanas sentral ke kota di tengah suhu di bawah nol derajat.

Seorang saksi mata Reuters mengatakan ledakan itu mengguncang bumi. Tidak ada laporan segera tentang korban.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1980 seconds (0.1#10.140)