PBB: 136 Warga Sipil Ukraina Tewas, 400 Terluka

Rabu, 02 Maret 2022 - 07:42 WIB
loading...
PBB: 136 Warga Sipil...
PBB: 136 Warga Sipil Ukraina Tewas, 400 Terluka. FOTO/Reuters
A A A
BERLIN - Sedikitnya 136 warga sipil Ukraina tewas, termasuk 13 anak-anak, dan 400 lainnya terluka sejak Rusia menginvasi Ukraina pekan lalu. Hal itu terungkap dalam laporan sebuah badan PBB, Selasa (1/3/2022).

"Jumlah korban sebenarnya kemungkinan akan jauh lebih tinggi," ujar Liz Throssell, juru bicara kantor ak Asasi Manusia PBB (OHCHR). Ia menambahkan bahwa 253 korban berada di wilayah Donetsk dan Lugansk di Ukraina timur.



Jumlah korban tewas versi PBB memang jauh di bawah angka korban yang dirilis oleh Ukraina. Sementara pihak Rusia belum pernah mengumumkan jumlah korban di pihak mereka.

Sementara itu, Program Pangan Dunia PBB sedang meningkatkan kegiatan di Ukraina sehingga dapat mendukung hingga 3,1 juta orang. Menurut juru bicara WFP, Tomson Phiri, jumlah pasokan makanan di Ukraina hampir habis.

Sejak invasi Rusia ke Ukraina pekan lalu, arus pengungsi terus mengalir keluar dari Ukraina. Shabia Mantoo, juru bicara Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, mengatakan pada briefing di Jenewa, lebih dari 600.000 orang, kebanyakan wanita dan anak-anak, telah melarikan diri dari Ukraina ke negara-negara tetangga dalam enam hari terakhir.



“Ada laporan tentang orang-orang yang menunggu hingga 60 jam untuk memasuki Polandia, sementara antrian di perbatasan Rumania mencapai 20 km,” jelasnya, seperti dikutip dari Reuters.

Terus melonjaknya arus pengungsi Ukraina juga diungkapkan oleh Inggris. Perdana Menteri Boris Johnson memperingatkan tentang meningkatnya krisis kemanusiaan dari invasi Rusia ke Ukraina, dengan mengatakan jumlah pengungsi bisa mencapai jutaan.

Ia juga menawarkan untuk membawa 200.000 dari mereka ke Inggris. "Kami akan mempermudah warga Ukraina yang sudah tinggal di Inggris untuk membawa kerabat mereka ke negara kami. Meskipun jumlahnya sulit dihitung, mungkin ada lebih dari 200.000," kata Johnson di Warsawa.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1405 seconds (0.1#10.140)