Invasi Rusia Hari Ke-2: Ledakan Guncang Kiev akibat Rudal dan Pesawat Jatuh
loading...
A
A
A
KIEV - Invasi Rusia ke Ukraina memasuki hari kedua, Jumat (25/2/2022). Ledakan keras mengguncang ibu kota nasional, Kiev, akibat intersepsi rudal dan pesawat Moskow ditembak jatuh.
Sebuah video pendek yang telah dibagikan secara luas secara online menunjukkan intersepsi misil Moskow dilakukan oleh sistem pertahanan udara Ukraina.
Sementara itu, penasihat menteri dalam negeri di Kiev, Anton Gerashchenko, mengeklaim di Facebook bahwa suara ledakan yang terdengar di seluruh kota itu disebabkan oleh pasukan pertahanan anti-rudal Ukraina yang menembak jatuh sebuah pesawat musuh.
“Menurut informasi operasional, pesawat musuh ditembak jatuh oleh pasukan pertahanan udara Ukraina,” tulis Gerashchenko, menambahkan bahwa pesawat itu menghantam bangunan tempat tinggal saat jatuh, seperti dikutip Reuters.
"Ada bangunan perumahan 9 lantai yang terbakar. Dari lantai 4 sampai lantai 9. Tim penyelamat berusaha memadamkannya," lanjut dia.
Wali Kota Kiev Vitaly Klitschko mengeklaim bahwa tiga orang berada dalam kondisi luka serius setelah puing-puing dari misil Rusia menghantam sebuah rumah yang terletak di Jalan Oleksandr Koshytsya, 7.
Menurutnya, ada kekhawatiran bahwa bangunan itu akan runtuh. Menurutnya, bangunan itu masih dilalap api hingga Jumat pagi.
Layanan Darurat Negara Ukraina melaporkan bahwa objek tak dikenal telah menghantam gedung, merusak dinding luarnya dan memicu dua kebakaran terpisah.
Seorang juru bicara layanan tersebut mengatakan kepada media lokal bahwa 150 orang telah dievakuasi dan lima menderita luka-luka dalam insiden tersebut.
Foto-foto dan rekaman bangunan tempat tinggal yang terbakar menunjukkan petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api.
Insiden itu terjadi setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer khusus di Donbass pada hari Kamis, seolah-olah untuk membela Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Luhansk (LPR)–yang secara resmi telah meminta bantuan militer Rusia untuk memerangi "agresi" Ukraina.
Ukraina, Amerika Serikat, Kanada, NATO, dan Uni Eropa semuanya menuduh Rusia menyerang negara itu dan telah memberlakukan sanksi yang menargetkan industri Rusia dan pejabat pemerintah.
Sebuah video pendek yang telah dibagikan secara luas secara online menunjukkan intersepsi misil Moskow dilakukan oleh sistem pertahanan udara Ukraina.
Sementara itu, penasihat menteri dalam negeri di Kiev, Anton Gerashchenko, mengeklaim di Facebook bahwa suara ledakan yang terdengar di seluruh kota itu disebabkan oleh pasukan pertahanan anti-rudal Ukraina yang menembak jatuh sebuah pesawat musuh.
“Menurut informasi operasional, pesawat musuh ditembak jatuh oleh pasukan pertahanan udara Ukraina,” tulis Gerashchenko, menambahkan bahwa pesawat itu menghantam bangunan tempat tinggal saat jatuh, seperti dikutip Reuters.
"Ada bangunan perumahan 9 lantai yang terbakar. Dari lantai 4 sampai lantai 9. Tim penyelamat berusaha memadamkannya," lanjut dia.
Wali Kota Kiev Vitaly Klitschko mengeklaim bahwa tiga orang berada dalam kondisi luka serius setelah puing-puing dari misil Rusia menghantam sebuah rumah yang terletak di Jalan Oleksandr Koshytsya, 7.
Menurutnya, ada kekhawatiran bahwa bangunan itu akan runtuh. Menurutnya, bangunan itu masih dilalap api hingga Jumat pagi.
Layanan Darurat Negara Ukraina melaporkan bahwa objek tak dikenal telah menghantam gedung, merusak dinding luarnya dan memicu dua kebakaran terpisah.
Seorang juru bicara layanan tersebut mengatakan kepada media lokal bahwa 150 orang telah dievakuasi dan lima menderita luka-luka dalam insiden tersebut.
Foto-foto dan rekaman bangunan tempat tinggal yang terbakar menunjukkan petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api.
Insiden itu terjadi setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer khusus di Donbass pada hari Kamis, seolah-olah untuk membela Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Luhansk (LPR)–yang secara resmi telah meminta bantuan militer Rusia untuk memerangi "agresi" Ukraina.
Ukraina, Amerika Serikat, Kanada, NATO, dan Uni Eropa semuanya menuduh Rusia menyerang negara itu dan telah memberlakukan sanksi yang menargetkan industri Rusia dan pejabat pemerintah.
(min)