Taliban Ingin Ciptakan Struktur Militer yang Kuat untuk Afghanistan
loading...
A
A
A
KABUL - Taliban sedang berupaya menciptakan struktur tentara yang lengkap untuk Afghanistan . Struktur ini akan mencakup perwira dan tentara yang melayani rezim lama, kata pejabat yang bertugas mengawasi transformasi militer, Senin (21/2/2022).
“Pekerjaan kami dalam pembentukan tentara sedang berlangsung. Para professional, termasuk pilot dan insinyur, petugas layanan, staf logistik dan administrasi (dari rezim sebelumnya) berada di tempat mereka di sektor keamanan," jelas Latifullah Hakimi, kepala Komisi Pembebasan Pangkat Taliban pada AFP, seperti dikutip dari Channel News Asia, Senin (21/2/2022).
Hakimi mengatakan, Taliban akan membentuk "pasukan besar” sesuai dengan kebutuhan negara dan kepentingan nasional. Namun, ia tidak merinci jumlahnya. Dia juga mengatakan bahwa Taliban telah memperbaiki setengah dari 81 helikopter dan pesawat yang diduga tidak dapat digunakan oleh pasukan pimpinan Amerika Serikat selama penarikan pasuan yang kacau tahun lalu.
Menurutnya, pasukan Taliban menguasai lebih dari 300.000 senjata ringan, 26.000 senjata berat dan sekitar 61.000 kendaraan militer selama mereka mengambil alih negara itu. Angkatan Bersenjata Afghanistan sendiri mengalami kehancuran pada musim panas lalu saat menghadapi serangan Taliban. Mereka meninggalkan pangkalan dan semua senjata serta kendaraan mereka.
Taliban juga telah menjanjikan amnesti umum untuk semua orang yang terkait dengan rezim lama, tetapi hampir semua pejabat senior pemerintah dan militer termasuk di antara lebih dari 120.000 orang yang dievakuasi melalui udara pada hari-hari terakhir keberadaan AS di tanah Afghanistan.
Banyak dari tentara pemerintah Afghanistan yang melebur kembali ke kehidupan sipil dan menyembunyikan indentitas mereka karena takut akan pembalasan Taliban. Hakimi bersikeras, bagaimanapun, bahwa amnesti Taliban telah bekerja dengan baik.
"Jika tidak dikeluarkan, kita akan menyaksikan situasi yang sangat buruk," katanya. "Para pelaku bom bunuh diri yang mengejar seseorang untuk menargetkannya, kini menjadi pelaku bom bunuh diri yang sama yang melindunginya," tambahnya.
Ada sedikit bukti bahwa Taliban telah menyerap mantan tentara Afghanistan ke dalam barisan mereka. Taliban menunjuk dua mantan perwira senior Tentara Nasional Afghanistan untuk menduduki posisi teratas di Kementerian Pertahanan saat ini. Keduanya adalah ahli bedah spesialis yang bekerja di rumah sakit militer utama negara itu.
Hakimi juga mengatakan, bahwa Taliban telah membersihkan hampir 4.500 “orang yang tidak diinginkan" dari barisannya. Dari jumlah itu kebanyakan anggota baru yang bergabung setelah pengambilalihan kekuasaan dan disalahkan atas serentetan kejahatan.
Afghanistan, bagaimanapun, secara efektif bangkrut, dengan aset luar negeri senilai USD7 miliar disita oleh AS. Washington mengatakan, setengahnya akan dicadangkan untuk dana kompensasi para korban serangan 11 September 2001, dan setengahnya lagi dikeluarkan secara bertahap sebagai bagian dari dana bantuan kemanusiaan yang dipantau dengan cermat.
“Pekerjaan kami dalam pembentukan tentara sedang berlangsung. Para professional, termasuk pilot dan insinyur, petugas layanan, staf logistik dan administrasi (dari rezim sebelumnya) berada di tempat mereka di sektor keamanan," jelas Latifullah Hakimi, kepala Komisi Pembebasan Pangkat Taliban pada AFP, seperti dikutip dari Channel News Asia, Senin (21/2/2022).
Hakimi mengatakan, Taliban akan membentuk "pasukan besar” sesuai dengan kebutuhan negara dan kepentingan nasional. Namun, ia tidak merinci jumlahnya. Dia juga mengatakan bahwa Taliban telah memperbaiki setengah dari 81 helikopter dan pesawat yang diduga tidak dapat digunakan oleh pasukan pimpinan Amerika Serikat selama penarikan pasuan yang kacau tahun lalu.
Menurutnya, pasukan Taliban menguasai lebih dari 300.000 senjata ringan, 26.000 senjata berat dan sekitar 61.000 kendaraan militer selama mereka mengambil alih negara itu. Angkatan Bersenjata Afghanistan sendiri mengalami kehancuran pada musim panas lalu saat menghadapi serangan Taliban. Mereka meninggalkan pangkalan dan semua senjata serta kendaraan mereka.
Taliban juga telah menjanjikan amnesti umum untuk semua orang yang terkait dengan rezim lama, tetapi hampir semua pejabat senior pemerintah dan militer termasuk di antara lebih dari 120.000 orang yang dievakuasi melalui udara pada hari-hari terakhir keberadaan AS di tanah Afghanistan.
Banyak dari tentara pemerintah Afghanistan yang melebur kembali ke kehidupan sipil dan menyembunyikan indentitas mereka karena takut akan pembalasan Taliban. Hakimi bersikeras, bagaimanapun, bahwa amnesti Taliban telah bekerja dengan baik.
"Jika tidak dikeluarkan, kita akan menyaksikan situasi yang sangat buruk," katanya. "Para pelaku bom bunuh diri yang mengejar seseorang untuk menargetkannya, kini menjadi pelaku bom bunuh diri yang sama yang melindunginya," tambahnya.
Ada sedikit bukti bahwa Taliban telah menyerap mantan tentara Afghanistan ke dalam barisan mereka. Taliban menunjuk dua mantan perwira senior Tentara Nasional Afghanistan untuk menduduki posisi teratas di Kementerian Pertahanan saat ini. Keduanya adalah ahli bedah spesialis yang bekerja di rumah sakit militer utama negara itu.
Hakimi juga mengatakan, bahwa Taliban telah membersihkan hampir 4.500 “orang yang tidak diinginkan" dari barisannya. Dari jumlah itu kebanyakan anggota baru yang bergabung setelah pengambilalihan kekuasaan dan disalahkan atas serentetan kejahatan.
Afghanistan, bagaimanapun, secara efektif bangkrut, dengan aset luar negeri senilai USD7 miliar disita oleh AS. Washington mengatakan, setengahnya akan dicadangkan untuk dana kompensasi para korban serangan 11 September 2001, dan setengahnya lagi dikeluarkan secara bertahap sebagai bagian dari dana bantuan kemanusiaan yang dipantau dengan cermat.
(esn)