Taliban Larang Anggotanya Bawa Senjata ke Taman Hiburan

Rabu, 02 Februari 2022 - 23:00 WIB
loading...
Taliban Larang Anggotanya...
Taliban larang anggotanya bawa senjata ke taman hiburan. FOTO/Reuters
A A A
KABUL - Pejuang Taliban tidak akan lagi diizinkan membawa senjata mereka ke taman hiburan di Afghanistan . Demikian diungkapkan juru bicara kelompok, Rabu (2/2/2022). Sejumlah pihak menilai, langkah ini merupakan upaya Taliban untuk melunakkan citra mereka.

"Mujahidin Imarah Islam tidak diizinkan memasuki taman hiburan dengan senjata, seragam militer, dan kendaraan," kata juru bicara utama Taliban, Zabihullah Mujahid, di Twitter, seperti dikutip dari Reuters. "(Mereka) wajib mematuhi semua aturan dan peraturan taman hiburan," lanjutnya.



Pejuang Taliban, banyak dari mereka telah menghabiskan sebagian besar hidup mereka dalam pemberontakan 20 tahun melawan pemerintah yang didukung Amerika Serikat, berbondong-bondong masuk dan bertamasya ke taman hiburan di Kabul dan kota-kota lain di Afghanistan setelah mereka mengambil alih kekuasaan pada bulan Agustus 2021.

Daya tarik khusus bagi pejuang Taliban adalah salah satu taman hiburan terbesar di Kabul dan taman tepi air di waduk Qargha, di pinggiran barat kota. Banyak foto dan rekaman video beredar yang memperlihatkan pejuang Taliban masih menenteng senapan otomatis mengantri untuk naik komidi putar dan mengayunkan kapal bajak laut.

Warga sipil Afghanistan tentu tak bisa berbuat apa-apa, mengingat Taliban adalah penguasa baru di Afghanistan. Pengunjung bias ataman hiburan pun hanya bisa memandang dengan gugup para pejuang Taliban, lengkap dengan senjata mereka.



Sebagian besar pejuang yang berbicara dengan Reuters mengaku belum pernah ke Kabul sampai Taliban menguasai ibu kota pada 15 Agustus tahun lalu. Sementara sejumlah pejuang Taliban lainnya mengaku ingin mengunjungi taman hiburan sebelum kembali bertugas di seluruh negeri.



Taliban mendapatkan reputasi sebagai penguasa yang tidak kenal kompromi dan seringkali brutal dari cara mereka yang ketat, saat terakhir mereka memerintah Afghanistan antara tahun 1996 dan 2001.

Tetapi sejak mengambil alih pada bulan Agustus, mereka telah mencoba untuk menampilkan wajah yang lebih moderat kepada sesama warga Afghanistan dan dunia yang lebih luas, ketika kabinet sementara bergulat dengan krisis kemanusiaan yang membayangi.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Tak Tiru Ukraina, Taliban...
Tak Tiru Ukraina, Taliban Tidak Akan Tawarkan Mineral Langka ke AS
Senator Top AS: Ukraina...
Senator Top AS: Ukraina Bisa Lebih Buruk daripada Afghanistan
5 Negara Korup dengan...
5 Negara Korup dengan Militer Terlemah, Nomor 1 dan 4 Berpenduduk Mayoritas Muslim
Perang 2 Negara Muslim...
Perang 2 Negara Muslim Makin Panas, Tentara Pakistan dan Afghanistan Baku Tembak di Perbatasan
Trump Ingin Tentara...
Trump Ingin Tentara AS Kembali ke Afghanistan karena Rudal Nuklir China
Pernah Mempertaruhkan...
Pernah Mempertaruhkan Nyawa untuk SBS dan SAS, 2.000 Mantan Tentara Afghan Tidak Dapat Suaka ke Inggris
Daftar 8 Negara Asia...
Daftar 8 Negara Asia Selatan, Lengkap Beserta Penjelasannya
Selamatkan Puluhan Warga...
Selamatkan Puluhan Warga Korsel dari Kebakaran Hutan, WNI Bisa Dapat Visa Jangka Panjang
Dahsyatnya Ledakan Pipa...
Dahsyatnya Ledakan Pipa Gas Petronas serasa Gempa Bumi, Suhu Capai 1.000 Derajat Celsius
Rekomendasi
Ray Sahetapy Berwasiat...
Ray Sahetapy Berwasiat Ingin Dimakamkan di Sulawesi Tengah
Mengenal 7 Masjid Tua...
Mengenal 7 Masjid Tua di Jakarta, Ikonik dan Sarat Sejarah Islam
2 Pati Bintang 3 Polri...
2 Pati Bintang 3 Polri Dimutasi Sehari Sebelum Lebaran, Keduanya Baru Naik Pangkat Jadi Komjen
Berita Terkini
Militer China Kepung...
Militer China Kepung Taiwan untuk Simulasi Invasi Besar-besaran, AS Tak Bisa Berbuat Banyak
21 menit yang lalu
Israel Ingin Rebut Wilayah...
Israel Ingin Rebut Wilayah yang Lebih Luas, Hamas Siap Melawan
1 jam yang lalu
Siapa Sheikh Mohammed...
Siapa Sheikh Mohammed bin Zayed? Presiden UEA yang Dijadikan Nama Jalan Tol di Indonesia
2 jam yang lalu
4 Negara Mayoritas Islam...
4 Negara Mayoritas Islam Rayakan Lebaran dalam Kondisi Berperang, dari Palestina hingga Suriah
3 jam yang lalu
Rusia Kecam Trump karena...
Rusia Kecam Trump karena Mengancam Akan Mengebom Iran
4 jam yang lalu
4 Alasan Elon Musk Akan...
4 Alasan Elon Musk Akan Dijadikan Nama Kapal Induk AS Terbaru, Salah Satunya Simbol Kebangkitan Militer
5 jam yang lalu
Infografis
Terjebak Perangkap,...
Terjebak Perangkap, Harimau Sumatera Dievakuasi ke Bukittinggi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved