Kartel Kanibal! Raja Narkoba Meksiko Paksa Anggota Baru Makan Jantung Musuh Mereka

Rabu, 16 Februari 2022 - 10:09 WIB
loading...
Kartel Kanibal! Raja Narkoba Meksiko Paksa Anggota Baru Makan Jantung Musuh Mereka
Kartel narkoba melakukan kanibalisme dengan memakan jantung musuh mereka. Foto/daily mail
A A A
MEXICO CITY - Satu kartel narkoba di Meksiko memaksa anggota baru melakukan kanibalisme dan mulai membagikan video anggota geng berpesta menyantap jantung musuh mereka.

Kartel Generasi Baru Jalisco (CJNG) merekam video saat salah satu anggotanya memakan jantung saingan mereka, langsung dari dadanya yang dimutilasi di negara bagian Zacatecas bulan lalu.

Geng CJNG telah menjadi salah satu kartel paling dominan di negara itu dan beroperasi di setidaknya 35 negara bagian di Meksiko dan Puerto Riko.



Aksi ini dipimpin Nemesio 'El Mencho' Oseguera Cervantes dan telah mulai memasukkan kanibalisme sebagai bagian dari metode intimidasi.



Tampilan agresi publik yang mengejutkan digunakan untuk mengancam kelompok-kelompok saingan dan menunjukkan dominasi.



Mereka juga memamerkan senjata dan teknologi militer baru yang dimiliki kelompok tersebut.

Gambar-gambar mengganggu yang terlalu gamblang untuk dipublikasikan menunjukkan anggota geng itu berjongkok di atas tubuh gangster saingan dari kartel Sinaloa yang sebelumnya dipimpin El Chapo.

Lengan korban diikat dan dadanya tampak robek.

Anggota CJNG menggigit jantung pria itu sebelum berpura-pura menawarkan rasanya pada sosok yang sudah tak bernyawa itu.

Di latar belakang, bagian dari mayat lain dapat dilihat dengan bayangan anggota Jalisco lain yang sedang melihatnya.

Dr Robert Bunker, analis keamanan dan pakar kartel Meksiko mengatakan tampilan kekerasan digunakan untuk mengancam geng saingannya.

“Mengingat peringatannya kepada orang-orang bersenjata Mayo Zambada lainnya, video itu jelas dibuat untuk tujuan PSYOPS oleh unit CJNG yang terlibat dalam insiden tersebut yang kemudian mengunggahnya ke media sosial,” ujar dia pada Daily Beast.

Kanibalisme menjadi bagian dari inisiasi Jalisco sekitar tahun 2015, dengan rekrutan baru dipaksa makan jantung manusia mentah di “sekolah teror” kartel.

Berbicara pada saat itu, Alfredo Castillo, komisaris keamanan federal Michoacan, membantah kanibalisme tersebar luas.

Tapi dia mengakui ada berbagai kesaksian yang menunjukkan makan jantung adalah bagian dari inisiasi mengerikan yang digunakan Moreno untuk menguji nyali atau kesetiaan anak buahnya.

“Ritual itu berkisar dari mencabik-cabik orang yang ingin mereka bunuh hingga terkadang memakan jantung,” ujar Castillo.

Dia tidak merinci siapa yang memberikan kesaksian dan tidak merinci kapan dan di mana dugaan ritual inisiasi terjadi.

Para rekrutan CJNG diajari teknik tempur dan cara menggunakan senjata kecil di kamp-kamp, yang didirikan di lokasi rahasia di seluruh Zacatecas.

Dan dalam waktu tiga sampai empat bulan mereka biasanya dipaksa makan daging manusia sebagai bagian dari pelatihan.

Mereka diajari cara melukai jari tangan dan kaki, teknik penyiksaan yang disukai kartel untuk menginterogasi geng-geng saingan.

Kemudian melalui pelatihan, mereka dibuat untuk memakan daging manusia yang dipotong-potong dan jika mereka lulus tes itu, rekrutan dipindahkan ke bagian tubuh yang lebih besar.

Seorang mantan anggota CJNG mengatakan kepada Daily Beast, “Mereka diberi pilihan salah satu dari potongan-potongan itu untuk dimakan di depan bos.”

“Anda harus melakukannya tanpa bereaksi atau muntah atau Anda dipukuli. Jika Anda tidak ingin (memakan daging manusia) mereka tidak akan membiarkan Anda pergi, mereka menahan Anda di sana,” papar dia.

Pelatihan yang mengerikan itu juga melibatkan memaksa peserta untuk tidur di samping mayat di malam hari untuk membuat mereka tidak takut.

Anggota yang melanggar aturan kartel, seperti tidak mengungkapkan lokasi sekolah teror, dibunuh secara brutal di depan calon anggota kartel lainnya.

Inisiasi kejam menanamkan rasa loyalitas yang tinggi kepada kartel, dengan meruntuhkan rasa identitas rekrutan.

(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1773 seconds (0.1#10.140)