Meski Isu Invasi Rusia Gagal Total, AS Punya Teori Baru Plot Kudeta Ukraina
loading...
A
A
A
KIEV - Intelijen Amerika Serikat (AS) percaya bahwa mantan anggota parlemen Oleg Tsaryov dapat menjadi pemimpin rezim boneka Ukraina setelah invasi Rusia yang berhasil menyebabkan pemerintah Kiev jatuh.
Financial Times Inggris melaporkan bocoran intelijen itu pada Selasa (15/2/2022) meski pasukan Rusia sudah mulai ditarik dari dekat perbatasan Ukraina.
Mengutip sumber anonim di badan intelijen Barat, outlet tersebut menyebut Tsaryov, yang bertugas di parlemen Ukraina hingga 2014, akan diangkat menjadi kepala negara.
“Moskow mungkin menempatkan Oleg Tsaryov, dan lainnya, dalam peran kepemimpinan sebagai bagian dari upaya ini,” ungkap sumber itu, seperti dikutip FT.
Menurut surat kabar itu, namanya muncul dalam materi intelijen AS yang dibagikan dengan Australia, Inggris, Kanada, dan Selandia Baru yang semuanya anggota aliansi intelijen Five Eyes.
Tsaryov yang bertugas di Parlemen Ukraina selama dua belas tahun, terkenal karena mencalonkan diri sebagai kandidat pro-Rusia dalam pemilu presiden 2014 sampai dia mengundurkan diri setelah serangan dari nasionalis Ukraina.
Dia kemudian membelot ke Donetsk, di mana dia menjadi ketua pertama parlemen Novorossiya, negara bagian di Ukraina timur yang berlangsung kurang dari setahun.
Financial Times Inggris melaporkan bocoran intelijen itu pada Selasa (15/2/2022) meski pasukan Rusia sudah mulai ditarik dari dekat perbatasan Ukraina.
Mengutip sumber anonim di badan intelijen Barat, outlet tersebut menyebut Tsaryov, yang bertugas di parlemen Ukraina hingga 2014, akan diangkat menjadi kepala negara.
“Moskow mungkin menempatkan Oleg Tsaryov, dan lainnya, dalam peran kepemimpinan sebagai bagian dari upaya ini,” ungkap sumber itu, seperti dikutip FT.
Menurut surat kabar itu, namanya muncul dalam materi intelijen AS yang dibagikan dengan Australia, Inggris, Kanada, dan Selandia Baru yang semuanya anggota aliansi intelijen Five Eyes.
Tsaryov yang bertugas di Parlemen Ukraina selama dua belas tahun, terkenal karena mencalonkan diri sebagai kandidat pro-Rusia dalam pemilu presiden 2014 sampai dia mengundurkan diri setelah serangan dari nasionalis Ukraina.
Dia kemudian membelot ke Donetsk, di mana dia menjadi ketua pertama parlemen Novorossiya, negara bagian di Ukraina timur yang berlangsung kurang dari setahun.