Viral, Mahasiswi Berhijab Dicemooh Massa Hindu di Kampus India

Rabu, 09 Februari 2022 - 10:41 WIB
loading...
Viral, Mahasiswi Berhijab...
Muskan Khan, mahasiswi muslim berhijab, dicemooh masa sayap kanan Hindu di kampusnya di Mandya, negara bagian Karnataka, India. Foto/Screenshot YouTube
A A A
MANDYA - Seorang mahasiswi muslim berhijab dicemooh massa saya kanan Hindu di kompleks perguruan tinggi di negara bagian Karnataka, India . Serangan verbal itu direkam seseorang dan videonya viral di media sosial sejak Selasa kemarin.

Kejadian itu memicu kemarahanpara kritikus di tengah meningkatnya protes atas larangan jilbab atau hijab di negara bagian selatan India tersebut.

Mahasiswi bernama Muskan Khan tiba-tiba dikelilingi massa pria yang mengenakan syal warna kunyit ketika dia tiba di kampusnya di Mandya. Menurut mahasiswi tersebut, massa yang mengepungnya sebagian besar adalah orang luar kampus.

Larangan jilbab telah membuat para pelajar dan mahasiswi Muslim di wilayah itu marah. Mereka mengatakan itu adalah serangan terhadap keyakinan mereka yang diabadikan dalam konstitusi sekuler India.



Sementara kelompok sayap kanan Hindu telah mencoba untuk mencegah para wanita Muslim memasuki lembaga pendidikan yang menyebabkan ketegangan komunal.

“Saya ke sana hanya untuk menyerahkan tugas; makanya saya masuk kuliah. Mereka tidak mengizinkan saya masuk ke dalam hanya karena saya [mengenakan] hijab,” kata Khan kepada saluran berita NDTV India, yang dilansir Rabu (9/2/2022).

“Setelah itu, mereka mulai meneriakkan slogan ‘Jai Shri Ram [SalamDewa Rama]. Kemudian saya mulai berteriak 'Allahu Akbar [Tuhan Maha Besar]',” katanya, seraya menambahkan bahwa dia akan terus memperjuangkan haknya untuk berhijab.

“Sepuluh persen [dari pengunjuk rasa] berasal dari kampus tetapi [sisanya] adalah orang luar,” kata Khan.

Pemerintah Karnataka yang dijalankan oleh Partai Bharatiya Janata (BJP), partai nasionalis Hindu, pada hari Selasa mengumumkan penutupan lembaga pendidikan selama tiga hari.

Kebuntuan di negara bagian Karnataka—rumah bagi pusat IT India di Bengaluru, telah membangkitkan ketakutan di antara komunitas minoritas tentang apa yang mereka katakan sebagai peningkatan penganiayaan di bawah pemerintahan nasionalis Hindu Perdana Menteri Narendra Modi.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1385 seconds (0.1#10.140)