Rusia dan China Umumkan Persahabatan Tanpa Batas, Begini Reaksi AS
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Rusia dan China mengumumkan persahabatan tanpa batas ketika keduanya sama-sama dimusuhi Amerika Serikat (AS). Gedung Putih dengan cepat merespons pengumuman mesranya kedua negara raksasa itu.
Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki selama konferensi pers pada hari Jumat waktu Washington ditanya tentang pandangan Presiden Joe Biden tentang penguatan hubungan antara Moskow dan Beijing melalui lensa tujuan kebijakan luar negerinya yang lebih luas.
"Ya, kami—presiden melihatnya—memandangnya karena kami memiliki hubungan kami sendiri dengan China," kata Psaki, yang sebelumnya menghindari pertanyaan awal terkait dengan situasi di sekitar Ukraina, seperti dikutip Russia Today, Sabtu (5/2/2022).
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken baru-baru ini berbicara dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi. "[Mereka] menggarisbawahi keamanan global dan risiko ekonomi yang ditimbulkan oleh agresi Rusia lebih lanjut terhadap Ukraina," ujar Psaki.
“Kami juga telah menyampaikan bahwa konflik destabilisasi di Eropa akan berdampak pada kepentingan China di seluruh dunia. Dan tentu saja, China harus tahu itu," tegasnya.
Situasi di sekitar Ukraina telah menjadi salah satu inti dari kebijakan luar negeri AS selama beberapa bulan terakhir, di mana pejabat tinggi dan media Barat berulang kali memperingatkan tentang "invasi" yang diduga akan terjadi ke negara itu oleh Rusia.
Moskow secara konsisten membantah memiliki rencana semacam itu.
Sebelumnya pada hari Jumat, Rusia dan China merilis pernyataan bersama yang mengumumkan rencana mereka untuk memperdalam kerja sama mereka di sejumlah besar bidang.
Pernyataan bersama itu muncul di tengah kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke China atas undangan rekannya, Presiden China Xi Jinping.
"Persahabatan antara kedua negara tidak memiliki batas, tidak ada bidang kerja sama yang 'terlarang'," bunyi pernyataan bersama mereka.
Kedua negara telah menyatakan sikap bersama atas ekspansi NATO—salah satu masalah utama dalam hubungan yang tegang dengan Barat untuk Moskow.
“Para pihak menentang ekspansi lebih lanjut NATO dan menyerukan Aliansi Atlantik Utara (NATO) untuk menahan diri dari pendekatan ideologis sejak Perang Dingin,” lanjut pernyataan itu, mendesak blok yang dipimpin AS untuk menghormati kedaulatan, keamanan, dan kepentingan negara lain.
Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki selama konferensi pers pada hari Jumat waktu Washington ditanya tentang pandangan Presiden Joe Biden tentang penguatan hubungan antara Moskow dan Beijing melalui lensa tujuan kebijakan luar negerinya yang lebih luas.
"Ya, kami—presiden melihatnya—memandangnya karena kami memiliki hubungan kami sendiri dengan China," kata Psaki, yang sebelumnya menghindari pertanyaan awal terkait dengan situasi di sekitar Ukraina, seperti dikutip Russia Today, Sabtu (5/2/2022).
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken baru-baru ini berbicara dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi. "[Mereka] menggarisbawahi keamanan global dan risiko ekonomi yang ditimbulkan oleh agresi Rusia lebih lanjut terhadap Ukraina," ujar Psaki.
“Kami juga telah menyampaikan bahwa konflik destabilisasi di Eropa akan berdampak pada kepentingan China di seluruh dunia. Dan tentu saja, China harus tahu itu," tegasnya.
Situasi di sekitar Ukraina telah menjadi salah satu inti dari kebijakan luar negeri AS selama beberapa bulan terakhir, di mana pejabat tinggi dan media Barat berulang kali memperingatkan tentang "invasi" yang diduga akan terjadi ke negara itu oleh Rusia.
Moskow secara konsisten membantah memiliki rencana semacam itu.
Sebelumnya pada hari Jumat, Rusia dan China merilis pernyataan bersama yang mengumumkan rencana mereka untuk memperdalam kerja sama mereka di sejumlah besar bidang.
Pernyataan bersama itu muncul di tengah kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke China atas undangan rekannya, Presiden China Xi Jinping.
"Persahabatan antara kedua negara tidak memiliki batas, tidak ada bidang kerja sama yang 'terlarang'," bunyi pernyataan bersama mereka.
Kedua negara telah menyatakan sikap bersama atas ekspansi NATO—salah satu masalah utama dalam hubungan yang tegang dengan Barat untuk Moskow.
“Para pihak menentang ekspansi lebih lanjut NATO dan menyerukan Aliansi Atlantik Utara (NATO) untuk menahan diri dari pendekatan ideologis sejak Perang Dingin,” lanjut pernyataan itu, mendesak blok yang dipimpin AS untuk menghormati kedaulatan, keamanan, dan kepentingan negara lain.
(min)