Sama-sama Dimusuhi AS, Rusia dan China Umumkan Persahabatan Tanpa Batas

Sabtu, 05 Februari 2022 - 07:18 WIB
loading...
Sama-sama Dimusuhi AS,...
Presiden Rusia Vladimir Putin disambut Presiden China Xi Jinping di Beijing. Kedua negara umumkan persahabatan tanpa batas ketika keduanya sama-sama dimusuhi Amerika Serikat. Foto/REUTERS
A A A
BEIJING - Rusia dan China mengumumkan persahabatan strategis yang mendalam dan tanpa batas setelah keduanya sama-sama dimusuhi Amerika Serikat (AS). Pengumuman ini disampaikan dalam pernyataan bersama kedua presiden, Vladimir Putin dan Xi Jinping di Beijing pada hari Jumat.

Presiden China Xi Jinping menjamu Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari pembukaan Olimpiade Musim Dingin Beijing.

Dalam pernyataan bersama, kedua negara menegaskan bahwa hubungan baru mereka lebih unggul daripada aliansi politik atau militer mana pun di era Perang Dingin.

“Persahabatan antara kedua negara tidak memiliki batas, tidak ada bidang kerja sama yang 'terlarang',” bunyi pernyataan bersama, yang dilansir Reuters, Sabtu (5/2/2022).



Pernyataan bersama itu juga mengumumkan rencana untuk bekerja sama di sejumlah bidang termasuk ruang angkasa, penanganan perubahan iklim, artificial intelligence [kecerdasan buatan], dan kontrol Internet.

Perjanjian dan waktu simbolisnya—di Olimpiade yang diselenggarakan di China yang diboikot oleh Amerika Serikat—menandai bukti terkuat tentang bagaimana kedua tetangga raksasa itu memperkuat hubungan mereka pada saat ketegangan mendalam dalam hubungan mereka dengan Washington.

Masing-masing mendukung satu sama lain pada poin-poin kunci di jantung ketegangan itu.
Moskow dan Beijing juga menyuarakan penentangan mereka terhadap aliansi AUKUS antara Australia, Inggris dan Amerika Serikat, dengan mengatakan hal itu meningkatkan bahaya perlombaan senjata di wilayah tersebut.

China bergabung dengan Rusia dalam menyerukan diakhirinya perluasan NATO dan mendukung permintaannya akan jaminan keamanan dari Barat-masalah di jantung konfrontasi Moskow dengan Amerika Serikat dan sekutunya atas Ukraina.

"Kedua negara menyatakan keprihatinan tentang kemajuan rencana AS untuk mengembangkan pertahanan rudal global dan menyebarkan elemen-elemennya di berbagai wilayah di dunia, dikombinasikan dengan pengembangan kapasitas senjata non-nuklir presisi tinggi untuk melucuti senjata serangan dan tujuan strategis lainnya," lanjut pernyataan bersama Rusia dan China.

Di sisi lain, tanpa menyebut Washington, mereka mengkritik upaya negara-negara tertentu untuk membangun hegemoni global, konfrontasi, dan memaksakan standar demokrasi mereka sendiri.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1238 seconds (0.1#10.140)