Antisipasi Badai Salju di Pantai Timur, AS Batalkan Ribuan Penerbangan

Minggu, 30 Januari 2022 - 00:32 WIB
loading...
Antisipasi Badai Salju di Pantai Timur, AS Batalkan Ribuan Penerbangan
Antisipasi badai salju di Pantai Timur, AS batalkan ribuan penerbangan. FOTO/Simple Flying
A A A
NEW YORK - Ribuan penerbangan di Amerika Serikat (AS) dibatalkan pada Sabtu (29/1/2022 karena sebagian Pantai Timur bersiap menghadapi badai musim dingin yang kuat. Badai itu membawa salju lebat dan angin kencang.

Tempat-tempat di Timur Laut, termasuk New York dan Boston, diperkirakan akan menanggung beban sistem jangkauan jauh, yang juga diprediksi akan menghantam Atlantik Tengah.



Mesin garam dan bajak salju sudah siap di New York. Walikota Eric Adams mentweet bahwa salju setebal 30 cm diperkirakan akan turun, tetapi memperingatkan bahwa "Alam memiliki kecenderungan untuk melakukan apa yang dia inginkan".

Sekitar 3.400 penerbangan telah dibatalkan untuk perjalanan hari Sabtu di dalam, masuk atau keluar dari AS, menurut pelacak penerbangan FlightAware. Sementara pembatalan pada hari Jumat berjumlah lebih dari 1.450.

Layanan Cuaca Nasional memperingatkan "kondisi putih dan perjalanan yang hampir mustahil pada waktu-waktu tertentu," di sepanjang bagian pantai Atlantik Tengah dan New England, dengan akumulasi hujan salju lebih besar dari satu kaki yang diperkirakan di beberapa bagian wilayah yang sama.



Gubernur New York dan New Jersey menyatakan keadaan darurat, sementara Wali Kota Boston Michelle Wu mengumumkan keadaan darurat salju. Badai akan diperkirakan akan menghasilkan suhu yang sangat dingin, dengan angin dingin yang berbahaya pada Sabtu malam hingga Minggu pagi.

"Pulang dengan selamat malam ini, tetap di rumah selama akhir pekan, hindari perjalanan yang tidak perlu," kata Gubernur New York, Kathy Hochul pada AFP, seperti dikutip dari Channel News Asia, Sabtu (19/1/2022).



Layanan Cuaca Nasional Wilayah Timur melaporkan bahwa badai diperkirakan akan meningkat dengan cepat selama 24 jam ke depan, dengan tekanan diperkirakan turun sekitar 35 milibar pada Sabtu malam. Intensifikasi yang cepat ini kadang-kadang disebut sebagai "badai bom".

Badai salju datang setelah badai musim dingin serupa yang menyelimuti sebagian Amerika Utara bagian Timur, dari Georgia hingga Kanada, hanya dua minggu lalu, memutus aliran listrik ke ribuan rumah dan juga mengganggu ribuan penerbangan.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1835 seconds (0.1#10.140)